GridFame.id - Tolong penderita diabetes, terutama lansia waspada!
Lansia penderita diabetes memiliki risiko terkena hipoglikemia.
Hipoglikemia merupakan kondisi di mana kadar gula darah atau glukosa lebih rendah dari batas normal.
Apabila kadar gula dalam darah rendah, maka tubuh akan kekurangan energi untuk beraktivitas.
Jika tidak segera ditangani, hipoglikemia dapat menyebabkan komplikasi yang serius seperti kerusakan organ secara permanen.
Tentunya hal ini tak bisa dianggap sepele dan memerlukan tindakan lebih lanjut.
Hipoglikemia dapat terjadi pada siapa saja.
Meskipun, kondisi ini memang lebih sering terjadi pada penderita diabetes akibat obat-obatan yang dikonsumsi.
Simak cara cegahnya di sini sebelum terlambat.
Kesehatan mulut yang buruk, efek dari beberapa obat pada sistem pencernaan, mobilitas terbatas, atau penglihatan yang menurun pada lansia dapat menyebabkan ketidaknyamanan yang berhubungan dengan makan.
Asupan cairan sering lebih rendah pada orang tua yang dapat menyebabkan dehidrasi, terutama selama serangan penyakit, akibatnya lansia yang kekurangan nutrisi bisa mengalami hipoglikemia, yaitu kadar glukosa darah kurang dari 4mmol/l.
Gejala hipoglikemia pada lansia antara lain ketidakmampuan untuk berkonsentrasi, perubahan kepribadian, sakit kepala ketika bangun di pagi hari, dan gangguan tidur.
Hipo yang tidak diperhatikan dapat menyebabkan gejala yang sangat tidak menyenangkan seperti kebingungan, kesulitan berbicara , kehilangan kesadaran, dan yang fatal adalah serangan jantung atau stroke.
Hipoglikemia harus segera diobati pada orang yang sadar dengan glukosa kerja cepat, seperti minuman manis (tidak panas, tidak seperti susu) atau beberapa tablet glukosa dan ditindaklanjuti dengan sesuatu yang bertepung seperti biskuit, sandwich, atau makanan berikutnya. Jika seseorang tidak sadar, hubungi bantuan medis atau ambulans.
Untuk mencegah hipoglikemia, akan sangat membantu untuk memiliki waktu makan dan camilan teratur yang mengandung karbohidrat dan waspada terhadap gejala hipoglikemia dan apa yang harus diwaspadai pada individu yang mungkin berisiko.
Tingkat target untuk kontrol glukosa darah tidak boleh terlalu ketat dan pengobatan harus tepat untuk individu.
Pemantauan glukosa darah dapat membantu mengidentifikasi orang tua yang mungkin berisiko hipo tetapi harus selalu dilihat bersama dengan hasil darah jangka panjang seperti HbA1c untuk memberikan gambaran yang jelas.
Depresi lebih sering terjadi pada lansia dengan penyakit diabetes yang sudah lama dan menimbulkan masalah kesehatan yang kompleks.
Source | : | GridHEALTH |
Penulis | : | Nindy Nurry Pangesti |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar