Kabar meninggalnya Didi Petet diketahui dari unggahan keponakannya, Muthia Kautsar di akun Path-nya.
"Berita duka. Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Wafat ytc Pak Didi Petet, hari Jumat, 15 Mei 2015, di rumahnya jam 5 pagi,
Dari Milan pulang sebelum acara budaya Indonesia karena asam lambung tinggi. Belum jelas rencana pemakaman," demikian informasi yang ditulis Muthia Kautsar, keponakan Didi Petet, di akun Path-nya seperti dikutip dari Kompas.com.
Sebelum meninggal, Didi Petet sempat pingsan saat di Milan hingga akhirnya kembali ke tanah air 10 Mei lalu.
Ia pun harus menggunakan kursi roda begitu turun dari pesawat di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta dan menjalani pengobatan di Bandung.
Putri Didi Petet, Sabana menuturkan sang ayah mengembuskan napas terakhir di pangkuan sang istri, Uce Sriasih.
"Saat bapak meninggal, saya lagi di kamar atas, kebetulan mama yang nemenin. Bapak meninggal di pangkuan ibu," kata Sabana.
"Nah pas saya lagi di atas, si Mbak teriak-teriak manggil saya sambil bilang bapak meninggal," jelas Sabana.
Isak tangis keluarga mengiringi prosesi pemakaman aktor Preman Pensiun itu.
Dikutip dari Tribunnews.com, sekitar pukul 14.00 WIB, jenazah aktor Didi Petet tiba di Tempat Pemakaman Umum Tanah Kusir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Jumat (15/5/2015).
Pemakaman pun dihadiri ribuan pelayat mulai dari seluruh keluarga besar, kerabat, serta sejumlah public figure.
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Nindy Nurry Pangesti |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar