GridFame.id - Krisdayanti blak-blakan komentari bisnis kue bawang Dewi Zuhriati.
Belum lama ini Dewi Zuhriati dan Haji Faisal sambangi rumah Aurel Hermansyah.
Mereka diundang untuk menghadiri acara aqiqahan Baby Ameena.
Kebersamaan keluarga Haji Faisal dan keluarga besar Aurel Hermansyah pun menjadi sorotan.
Pasalnya mereka terlihat akrab dan hangat satu sama lain.
Tak lupa Dewi Zuhriati membawakan kue bawang buatannya.
Diketahui Dewi Zuhriati kini membuka bisnis kue bawang yang selalu ludes terjual.
Namun tak disangka-sangka, Krisdayanti blak-blakan komentari harganya.
Waduh, memangnya kenapa, ya?
Dewi Zuhriati kini melebarkan bisnisnya ke bidang kuliner.
Ya, Dewi Zuhriati menjual kue bawang viral yang diberi nama 'Kue Bawang Mama Fuji'.
Kue bawang buatan Dewi Zuhriati ini selalu ludes dibeli para netizen.
Bahkan dalam sekali pre-order, Dewi Zuhriati harus membuat kue bawang hingga 300 kilogram.
Saat sambangi rumah Aurel dan Atta, Dewi Zuhriati membawakan kue bawang.
Semua orang nampak antusias mencobanya.
"Itu bikin sendiri kue bawang, Bu? Coba, ah," celetuk Ashanty, dikutip GridFame.id dari kanal YouTube AH.
Banyak yang memuji rasa kue bawang buatan Dewi Zuhriati.
Sampai-sampai, Aurel Hermansyah tak rela Ashanty dan Krisdayanti membawa camilan tersebut pulang.
"Nggak boleh ya, nggak boleh diambil ya," tegur Aurel.
Atta Halilintar pun sependapat dengan Aurel Hermansyah.
"Bismillah dicoba ya Ibu.
Enak banget, Bu. Nanti please satu toples jangan dibawa ya," timpal Atta Halilintar sembari bercanda.
Namun, Dewi Zuhriati ternyata telah menyiapkan masing-masing untuk mereka.
"Itu ada empat toples, Mbak Ashanty satu, Mimi KD satu, buat Aurel dua (toples kue bawang)," terang Dewi.
Melihat merek kue bawang Dewi Zuhriati, Krisdayanti lantas mengomentari harga kue bawangnya.
Pasalnya Dewi Zuhriati memberi nama kue bawang tersebut dengan embel-embel Fuji yang kini tengah tenar.
"Sudah ada mereknya lagi tuh, mahalnya karena merek," celetuk Krisdayanti.
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Hani Arifah |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar