"Semuanya yang berimplementasi kepada cucu saya yang mencukupi unsur pidananya akan saya laporkan. Sekarang sedang saya pelajari. Insha Allah dalam waktu tidak lama akan saya laporkan. Karena saya mau meluruskan agar tidak mau jadi beban bagi cucu saya," ujarnya.
H Faisal pun sudah tidak bisa menyembunyikan emosinya lagi.
Ia nampak emosi saat membicarakan soal pihak ketiga yang mencari nama lewat cucunya, menantunya, dan anaknya.
"Saya sangat capek dengan urusan ini! Karena adanya pihak ketiga yang mencari pansos, mencari nama dengan mengorbankan cucu saya, dengan menjelekkan mamanya, orang tuanya daripada cucu saya dengan mengatakan begini lah begitu lah, hamil lah," tuturnya.
H Faisal juga mempertanyakan apa keuntungan mereka dari menjelekkan orang yang sudah meninggal.
"Apa sih untungnya bagi dia? Kenapa dia selalu menjelekkan orang lain? Bagaimana sih cara kita berpikir? Orang ini korban! Cucu saya bakal jadi korban oleh ucapannya itu. Apa dia tidak mikir?" serunya.
Apalagi sebagai orang yang beragama, sudah sepatutnya kita memikirkan apakah ucapan kita akan menyinggung orang lain atau tidak.
Terlebih yang disinggung adalah orang yang sudah meninggal dan juga anak yatim piatu.
"Kita selaku manusia yang beragama, seharusnya menjaga mulut kita. Orang akan terluka, orang akan tersinggung. Di mana akhlak kita? Berpikir lah sebelum ngomong! Jangan seakan-akan kita orang yang nggak punya dosa! Mamanya sudah almarhum nggak pantas disebut hal-hal yang kurang tepat!" lanjutnya.
Akhir kata, H Faisal memohon kepada pihak ketiga yang merasa menjelekkan Vanessa, Bibi, dan Gala untuk refleksi diri.
"Sekali lagi saya memohon kepada pihak-pihak ketiga, mari kita sama-sama jaga mulut kita. Bagaimanapun Febri, Vanes, cucu saya adalah manusia," pungkasnya.
Penulis | : | Lena Astari |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar