GridFame.id - Varian Covid-19 hibrida antara Delta dan Omicron yang disebut Deltacron, dibicarkan oleh WHO.
Lembaga kesehatan dunia itu membahas Covid-19 varian Deltracron saat menggelar konfrensi pers, Rabu (09/03/2022) pekan lalu.
Pimpinan tekniks WHO untuk Covid-19, Dr Maria Van Kerkhove mengatakan, kasus Deltracron sudah terdeteksi di Prancis, Denmark, dan Belanda.
Akan tetapi hingga saat ini, tingkat deteksi kasusnya masih terbilang sangat rendah. Setidaknya ada 17 pasien Covid-19 dengan varian hibrida ini, dikutip dari Reuters.
Menurutnya, kemungkinan rekombinasi dua varian virus corona SARS-CoV-2 memang dapat terjadi.
“Ini dapat diduga, terutama dengan sirkulasi Omicron dan Delta yang intens,” tulis Maria Kerkhove diakun Twitternya.
Sebuah organiasi ilmuwan dari seluruh dunia juga mengonfirmasi data terkait Covid-19 varian Deltacron.
Kelompok tersebut yang menamai dirinya GISAID (Global Initiative on Sharing All Influenza Data), menyediakan data dari Institut Pasteur Prancis di websitenya.
Varian Covid-19 ini, diperkirakan sudah beradar sejak awal Januari 2022 ini.
Apa rekombinasi virus?
“Virus rekombinan adalah virus yang memiliki bagian dari dua virus atau lebih sebagai bagian dari materi genetiknya sebagai akibat dari infeksi lebih dari satu galur,” kata Amesh A. Adalja, MD, sarjana senior di Pusat Kemanan Kesehatan Johns Hopkins.
Source | : | Gridhealth |
Penulis | : | Lena Astari |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar