GridFame.id - Kabar duka datang dari dunia hiburan, penyanyi muda berbakat meninggal dunia nasibnya sama dengan Vanessa Angel yang berpulang karena kecelakaan fatal.
Sang artis sempat kritis dilarikan ke rumah sakit.
Namun takdir berkata lain, nyawanya tak tertolong.
Sang artis meninggal karena mengalami kegagalan fungsi otak akibat kecelakaan lalu lintas.
Kecelakaan yang dialami Sandra bisa dibilang cukup parah.
Dalam foto yang beredar, terlihat mobil merah yang dinaiki rusak berat.
Bagian kaca depan pecah dan badan mobil terlihat penyok di sana sini.
Rekan sesama artis pun membagikan kabar duka tersebut.
Pihak Sony Music Entertaiment, Veea Norman pun membenarkan kabar meninggalnya sang penyanyi yang tengah naik daun ini.
Artis Sandra Meninggal Dunia
Artis dan penyanyi muda Sandra Dianne meninggal dunia.
Meski kepergiannya sudah dua tahun lalu, namun sosoknya masih terngiang di benak keluarga dan para penggemarnya.
Perwakilan dari Sony Music, Veea Norman pun memohon doa untuk mendiang penyanyi asal Malaysia ini.
"Saya ingin menyampaikan Sandra Dianne meninggal dunia di Rumah Sakit Putrajaya. Pihak keluarga memohon doa dan memohon maaf bila Sandra pernah berbuat salah," lanjutnya.
Jenazah Sandra dibawa pulang dan dimakamkan di kampung halamannya, Kampung Kauluan, Tuaran Sabah.
Gadis bernama lengkap Alessandra Dianne Ampuria ini dikenal lewat lagunya yang berjudul Hey Kau.
Seperti diketahui mobil yang dinaiki Sandra hilang kendali di kawasan Lebuhraya Damansara Puchong.
Saat itu Sandra tengah dalam perjalanan menuju Pusat Konvensyen Antarbangsa Putrajaya untuk sesi latihan program Big Stage, dikutip dari Tribunnews.
Faktor Penyebab Kecelakaan dan Trik Menghindari Musibah Berlalu Lintas
Berkaca dari peristiwa para artis yang meninggal karena kecelakaan diantaranya Sandra Dianne dan Vanessa Angel, ada beberapa faktor penyebab musibah berlalu lintas.
1. Pandangan Terhalang
“Sumbangan aspek pandangan terhalang sebesar 11,12 persen terhadap total kecelakaan di faktor jalan. Aspek ini menyebabkan dua kecelakaan setiap hari,” kata Koordinator Jarak Aman, Edo Rusyanto.
Pandangan terhalang bisa karena dedaunan, kendaraan, atau mata pesepeda motor yang terganggu oleh curah hujan maupun kabut. Aspek ini juga meruntuhkan prinsip dasar berkendara aman dan selamat, yang mencakup terlihat dan melihat.
Selain itu, masih adalagi penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas, yaitu jalan rusak, licin, marka rusak, rambu rusak, dan tikungan tajam. “Kelima aspek tadi juga perlu dicermati oleh kita para pengendara, terutama di tikungan tajam. Di area ini jangan main-main dengan niat mendahului kendaraan lain. Bisa repot nanti urusannya,” jelas Edo, dikutip dari Kompas.com.
2. Cara Menghindari Jalan Berlubang di Jalan
Belajar dari kejadian kecelakaan maut, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, kondisi di jalan tol di Indonesia saat ini ada jalan yang berupa jalan aspal dan ada jalan beton. Jalan-jalan itu tidak selalu mulus rata, kadang-kadang ada perbedaan level atau lubang yang menjadi kendala ketika berkendara di Indonesia.
Jika ingin menghidari lubang, menurut Sony, ada beberapa cara yang aman dan bisa dilakukan oleh pengemudi. “Biasanya pengemudi akan menghindar ke kanan atau kiri, namun itu berpotensi selip atau mengganggu pengendara lain. Jadi menghindar yang dimaksud sebisa mungkin tidak ke kanan dan ke kiri. Tetap terabas tetapi dengan kecepatan yang terukur,” ucap Sony.
Menurut Sony, jika pengemudi menahan rem pada saat menginjak lubang, ada dua kemungkinan yang terjadi. Pertama shockbreaker rusak atau patah, kedua ban mobil bisa pecah.
Salah satu cara yang bisa dilakukan pengemudi untuk menghindari risiko pecah ban akibat menghantam lubang di jalan tol adalah mengurangi kecepatan kendaraan dan menjaga jarak.
“Jalan tol sudah ada batas kecepatan terendah 60 Km per jam (Kpj) dan tertinggi 100 kpj, itu pun dengan ketentuan hanya untuk mendahului. Kecepatan 80 kpj menghantam lubang sudah pasti bannya pecah. Jadi yang harus dilakukan adalah kurangi kecepatan sebelum melintasi lubang,” kata dia, dikutip dari Kompas.com.
3. Jaga Kecepatan Menghindari Risiko Hilang Kendali
Jangan tergesa-gesa dalam berkendara. Selalu jaga kecepatan sesuai dengan rambu-rambu yang berlaku di setiap jalanan.
Bila Anda tergesa-gesa karena mengejar waktu, ada baiknya untuk mengutamakan keselamatan saat mengemudi. Misalnya, dengan menggunakan lampu sein pada saat akan berbelok atau mengambil jalur lain. Sementara itu, perhatikan juga kaca spion untuk mengetahui kondisi lalu lintas di arah belakang mobil.
4. Hindari telepon genggam
Konsentrasi adalah kunci fundamental pengendara agar terhindar dari kecelakaan. Selain itu, hindari penggunaan telepon genggam pada saat menyetir.
Kompas.com memberitakan, pengendara yang menggunakan telepon genggam memiliki ancaman kecelakaan lebih besar daripada pengendara mabuk. Pasalnya, pengendara tidak lagi memperhatikan jalan dan pengguna jalan di sekitarnya.
Namun, bila ada urgensi terkait penggunaan telepon genggam, ada baiknya Anda menepi terlebih dahulu untuk menghindarkan kecelakaan, dikutip dari Kompas.com.
Source | : | tribunnews,kompas |
Penulis | : | Miya Dinata |
Editor | : | Miya Dinata |
Komentar