GridFame.id - Biodata Alda Risma penyanyi lawas tanah air.
Biodata Alda Risma mendadak jadi sorotan banyak orang.
Pasalnya belum lama ini tempat tinggal Alda Risma semasa hidup jadi perbincangan hangat.
Rumah yang dulunya mewah dan megah kini sudah kosong dan berlumut.
Banyak pula bagian-bagian bangunan yang telah roboh.
Publik lantas kembali mengulik sosok Alda Risma semasa hidup.
GridFame.id akan merangkum sedikit tentang Alda Risma.
Berikut biodata dan fakta-faktanya yang diambil dari berbagai sumber.
Simak sampai habis!
Alda Risma Elfariani atau yang selama ini akrab disapa Alda Risma.
Lahir di Bogor pada 23 November 1982.
Alda Risma dikenal sebagai penyanyi sekaligus aktris tanah air.
Alda Risma adalah putri dari pasangan Amir Farid Rizal dan Halimah.
Melansir dari berbagai sumber, Alda Risma memulai karirnya sejak duduk di bangku SMU.
Pada tahun 1996 lalu, Alda Risma mulai masuk di dunia modeling.
Popularitas Alda meningkat berkat kolaborasi dengan boyband asal Britania Raya Code Red melalui lagu "We Can Make It" yang terdapat dalam album Scarlet pada usia 14 tahun.
Kemudian pada 1998, nama Alda Risma melejit lewat single 'Aku Tak Biasa'.
Selain 'Aku Tak Biasa', ada pula single hits lainnya seperti Patah jadi Dua, Tangisan yang Terakhir, dan Kupilih yang Mana.
Alda Risma tewas mengenaskan
Melansir dari Tribun-Bali.com, Alda Risma meninggal dunia pada 2006 lalu.
Penyanyi tanah air tersebut diketahui meninggal di sebuah kamar hotel.
Kondisi terakhir saat dinyatakan tak bernyawa pun sangat mengenaskan.
Terdapat banyak sekali bekas suntikan di tubuhnya.
Hingga kematian Alda Risma tersebut sempat diduga gegara overdosis.
Namun hal mengejutkan terkuak beberapa waktu setelah Alda Risma tiada.
Ya, kematian Alda ini lantaran sebuah pembunuhan.
Setelah ditelusuri lebih mendalam, akhirnya tertangkap pelaku pembunuhan Alda Risma yakni Ferry Surya Prakasa.
Ferry Surya Prakasa adalah kakak ipar dari pemain sinetron Ferry Salim.
Source | : | berbagai sumber,Tribun-Bali.com |
Penulis | : | Hani Arifah |
Editor | : | Miya Dinata |
Komentar