2. Mati rasa atau kesemutan
Orang yang memiliki saraf kejepit sering mengalami mati rasa atau kesemutan yang menyebar di bagian tubuh yang dilayani oleh saraf yang terkena. 3. Otot melemah Otot yang dilayani oleh saraf yang terjepit cenderung akan melemah. Hal ini dapat menyebabkan penderitanya mudah tersandung atau memengaruhi kemampuan mereka dalam mengangkat atau memegang barang.
Namun, perlu diketahui, bahwa tidak semua orang dengan saraf kejepit akan mengalami gejala tersebut. Beberapa orang bahkan mungkin tidak menyadari bahwa dirinya mengalami saraf kejepit sebelum diperlihatkan hasil rontgen.
Setidaknya, segera cari pertolongan medis jika Anda mengalami nyeri leher atau punggung yang menjalar hingga ke lengan atau tungkai. Siapa saja juga disarankan segera menemui dokter apabila sering mengalami mati rasa, kesemutan, atau kelemahan otot.
Pada umumnya, kondisi saraf kejepit memang dapat membaik dalam waktu singkat. Tapi pada kasus tertentu, tekanan pada saraf tetap saja bisa berlangsung lama (kronis) dan menyebabkan kerusakan saraf permanen, sehingga perlu diwaspadai.
Anamnesis dan pemeriksaan fisik adalah dua cara yang bisa dilakukan dokter untuk dapat meyakinkan diagnose pada pasien saraf kejepit. Sedangkan pemeriksaan penunjang lainnya yang mungkin dibutuhkan adalah menggunakan X-Ray anatomi tulang belakang dan MRI di jaringan lunak pada tulang belakang. Jaringan ini meliputi diskus intervertebralis, ligamen, sumsum tulang belakang dan saraf spinal, dikutip dari Kompas.com.
Penulis | : | Miya Dinata |
Editor | : | Miya Dinata |
Komentar