Namun, informasi titik panas ini tidak bisa seara langsung diartikan di lokasi kejadian yang terdampak akan atau sedang terjadi kebakaran hutan dan lahan.
“Kalau musim kemarau kemungkinna adanya kebakaran hutan dan lahan,” jelasnya dikutip tim GridFame.id dari KOMPAS.com.
Ia menuturkan permukaan dengan kelembapan rendah dan tidak ada hujan dapat meningkatkan potensi terbentuknya hotspot, yakni suhu udara permukaan yang tinggi di atas threshold.
Artinya, semakin tinggi tingkat kepercayaan titik panas, maka bisa menunjukkan bahwa potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan juga akan semakin besar.
Untuk itu, BMKG menghimbau dan menyarankan kepada Pemerintah setempat untu mewaspadai adanya kebakaran hutan dan lahan dengan cara update informasi BMKG salah satunya melihat titik panas atau hotspotnya.
“Kemudian untuk pihak lain agar tidak membakar gambayt karena akan semakin memicu kebakaran hutan dan lahan,” tandasnya.
Demikian informasi terkini mengenai enam titik panas di Provinsi Kalimantan Timur.
Baca Juga: Prediksi Cuaca BMKG 21 Maret 2022 Ini Titik yang Berpotensi Mengalami Hujan
Source | : | ANTARA,kompas |
Penulis | : | Nabilah Hermawati |
Editor | : | Miya Dinata |
Komentar