GridFame.id - Dihujat habis-habisan gegara token Asix anjlok, Anang Hermansyah buka suara.
Belakangan nama Anang Hermansyah memang jadi sasaran empuk netizen.
Pasalnga token yang ia luncurkan belum lama ini anjlok parah.
Padahal banyak fans yang sudah mempercayakan uangnya pada Anang Hermansyah.
Uang yang mereka gelontorkan pun tak sedikit.
Bahkan sampai ada yang menuding Anang Hermansyah melakukan penipuan.
Kini bak merasa gerah, Anang Hermansyah akhirnya menjelaskan pada para investor.
Namun penjelasan tersebut justru bikin Anang Hermansyah makin dihujat netizen.
Simak sampai habis!
Lama tak muncul, Anang Hermansyah kini buka suara untuk menjawab keresahan para investor token Asix.
Pasalnya belakangan ini suami Ashanty tersebut diserang habis-habisan.
Token kripto Asix yang ia luncurkan anjlok.
Pada kesempatan tersebut, Anang Hermansyah meminta para investor agar tetap tenang dan sabar.
ia pun berjanji tak kan meninggalkan mereka yang sudah menaruh kepercayaan padanya.
"Halo buat temen-temen semua, aku harap kalian tenang dan sabar.
Terus aku nggak mungkin meninggalkan kalian di saat seperti ini," ujar Anang Hermansyah, dikutip GridFame.id dari Instagram @ananghijau yang diunggah ulang akun @nyinyir_update_official.
Ia juga berjanji bakal menjelaskan secara detil terkait projek yang ia jalankan.
Pasalnya setelah tokennya anjlok, banyak yang menuding Anang Hermansyah asal-asalan dalam membuat projek.
"Dan yang penting lagi setelah nanti vesting, aku akan menjelaskan lebih detil lagi
dan kita tetep terus menjalankan dan menyelesaikan semua projek, menyelesaikan semua tanggung jawab dengan baik," lanjutnya.
Namun bukannya tenang, netizen malah makinmenghujat ayah Aurel Hermansyah.
Banyak yang menuding Anang Hermansyah hanya mementingkan keuntungan pribasi saja.
"Ah bulshit yang kaya lu doang"
"Udahlah main yang aman2 aja, yang nyata yang normal2 aja"
"Semua founder jelasinnya sama dan ujung2nya zonk"
"Bau2 sorr yg kental di koin"
"Justru habis vesting biasanya makin longsor"
Source | : | |
Penulis | : | Hani Arifah |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar