GridFame.id - Rupanya bukan hanya Keanu Pahlevi saja yang ditantang oleh Jefri Nichol.
Ada dua orang netizen yang juga ditantangnya untuk bertemu karena sudah berani menyenggolnya di Twitter.
Seperti yang kita tahu, nama Jefri Nichol sempat trending di media sosial.
Semua karena ia meladeni ajakan seorang netizen di Twitter yang semula mengejeknya.
Tak tanggung-tanggung, Jefri Nichol sampai menghampiri orang tersebut ke Bandung.
Di sana, mereka baku hantam di atas ring dengan adil.
Tapi rupanya bukan hanya ada satu netizen yang diladeni oleh Jefri.
Sayangnya, kedua netizen itu tiba-tiba menghilang.
Wah, memang apa masalahnya ya?
Jefri rupanya benar-benar memegang teguh ucapannya.
Namanya langsung trending karena memenangkan tantangan tinju dari seorang netizen bernama Keanu Pahlevi.
Lewat unggahan media sosialnya, setelah membuktikan ucapannya, kini Jefri mencari sosok dengan username Twitter @lajanda.
@lajanda juga turut menyenggol Jefri yang kemudian dihubungi langsung oleh Jefri lewat DM.
Namun nampaknya sosok @lajanda itu menolak untuk bertemu dengan alasan tidak mau bergerak secara tidak efisien.
'Berdasakan pengalaman hidup gue yang gue jelasin di sini dan timeline, dan gue belajar dari pengalaman hidup gue, gue lebih memilih untuk menolak dan dibilang cupu daripada gue bergerak secara tidak efisien. Dan lo belum memberi pembuktian yang sampe bisa bikin gue percaya kalau lu bukan kayak ngabers lainnya yang pernah ribut sama gue juga (emoji)' ujarnya pada DM yang diungkap Jefri.
Tidak sampai di situ saja pencarian Jefri akan sosok yang berani menyenggolnya.
Ada sosok lain dengan username @unmagnetism yang dicari olehnya.
Semua bermula saat akun @unmagnetism mengunggah cuitan yang menjelekkan film terbaru Jefri Nichol, Jakarta VS Everybody.
Menurutnya, film itu jelek dan bagi yang membajaknya adalah bodoh.
Sayangnya, akun tersebut nampak memblokir akses Jefri Nichol.
Jefri pun langsung membuat cuitan dan memintanya untuk membuka blokiran karena ia mau ngobrol.
Hal ini bisa jadi pelajaran bagi kita semua untuk bijak dalam bermedia sosial.
Kritik memang boleh, hanya saja kata-kata yang diucapkan tetap harus beradab dan juga memberi masukan yang berimbang.
Penulis | : | Lena Astari |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar