Rupanya Askara merasa dipersulit untuk bertemu kedua anaknya, termasuk untuk berkomunikasi saja.
"Saya cuma pengin satu, saya dipermudah ketemu sama anak, that's it. Hanya itu," kata Askara saat ditemui di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Kamis (31/3/2022).
Diakui Askara, dirinya terakhir kali bertemu dengan anak-anaknya pada 25 November 2021.
Namun setelah itu, Nindy seolah menutup segala akses untuknya berkomunikasi maupun bertemu kedua anak mereka.
Bahkan Nindy sampai memblokir nomor Askara dari ponselnya maupun anak-anak padahal ia tak tahu tempat tinggal baru sang mantan.
"Ya saya hanya untuk komunikasi dari handphone. WhatsApp sudah diblok," ucap Askara.
"Terus saya nanya ke WhatsApp anak saya enggak selalu dikasih tahu," sambungnya.
Askara merasa sikap Nindy tak adil, apalagi ia selalu menjalani kewajibannya untuk menafkahi Nindy dan kedua anaknya sesuai amar putusan Pengadilan Agama Jakarta Selatan.
Seperti diketahui, pengadilan memutuskan Nindy mendapat hak asuh anak serta nafkah sebesar Rp 10 juta per bulan dengan kenaikan 10 persen tiap tahunnya.
Permasalahan ini membuat Askara berniat mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung.
Di sisi lain, Askara juga mengatakan dirinya masih menganggap Nindy sebagai istrinya sampai saat ini meski tahu sang mantan telah memiliki kekasih baru.
Menurutnya ia masih ingin memperbaiki hubungan dengan Nindy meski keduanya tak bisa bersama-sama lagi.
"Oh iya maksudnya pun saya pun sudah merelakanlah dia (Nindy) mau sama siapa pun silakan," kata Askara.
"Jadi gini, dari saya cerai sampai sekarang pun saya enggak tahu istri saya tinggal di mana. Saya enggak mau bilang mantan istri karena saya masih jadi status suami," sambungnya.
"Saya enggak mau dong saya sudah 10 tahun sama istri saya tiba-tiba saya melepas dia dengan begitu aja dan karena pengacara, saya enggak mau," jelas ayah dua anak itu.
"Saya juga ketemu dia baik-baik, mau melepas pun ya baik-baik juga, tapi kan kalau di berita kan enggak baik-baik, ya sudah," pungkasnya.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Nindy Nurry Pangesti |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar