GridFame.id- Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar mengungkapkan kabar bahagia mengenai PPKM Jawa-bali.
Dalam keterangannya ia menyebut bahwa sebanyak 93 persen daerah Jawa-Bali sudah berstatus PPKM level 1 dan 2.
Sementara itu, daerah yang berstatus PPKM level 3 saat ini hanya tinggal Sembilan (9) Kabupaten/Kota.
“Sebanyak 93 persen Kabupaten/Kota di Jawa-Bali sudah pada berada pada level 1 dan 2, hanya tersisa Sembilan Kabupaten/Kota yang masih berada di level 3,” ujar Luhut pada Rapat Terbatas mengenai evaluasi PPKM di Kantor Presiden.
Menurut penuturannya, saat ini tidak ada daerah kawasan Jawa-Bali yang masuk dalam level 4.
“Dampak dari menurunnya tren kasus dan seluruh aspek penyertaan secara langsung dapat memberikan dampak positif terhadap level asesmen Kabupaten/Kota yang keluar hari ini, di mana saat ini tidak terdapat lagi Kabupaten/Kota Jawa-Bali yang berada di level 4,” tegasnya.
Luhut mengklaim, capaian ini tak lepas dari penanganan Covid-19 yang semakin moncer sehingga kasus konfirmasi hingga keterisian tempat tidur (BOR) rumah sakit di Jawa-Bali menurun.
“Penurunan kasus Jawa-Bali mulai dari 96 hingga 98 persen dibanding saat puncak Omicron,” tegasnya
Mengenai detail levelling PPKM Jawa-Bali akan segera diterbitkan melalui Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri).
Baca Juga: Satgas Covid-19 Larang Ngobrol Serta Makan dan Minum Selama Perjalanan Mudik
Sebelumnya pada periode PPKM Jawa-Bali pada 22-4 April 22022, terdapat 39 provinsi ang berada di level 3.
Kemudian disusul sebanyak 83 provinsi di level 2 dan 6 provinsi berada di level 1.
Luhut menyampaikan bahwa di bulan Ramadhan kondisi pandemi Covid-19 makin terkendali dibanding pada puncak Omicron yang lalu.
Hal ini juga dilihat dalam turunnya kasus aktif Covid-19 secara nasional per hari ini.
“Kasus aktif turun secara nasional hingga 83 persen. Saat ini kasus aktif sudah di bawah 100.000 kasus,” tandasnya.
Meski sudah turun pada area Jawa-Bali maupun nasional sebaiknya kita tidak boleh abai terhadap protokol kesehatan yang ditetapkan.
Hal ini karena kasus Covid-19 di Indonesia belum sepenuhnya hilang dan varian virus Covid-19 masih terus bermutasi hingga saat ini.
Kabar terbarunya, di Inggris sudah mulai terdeteksi varian baru yang dijuluki XE yang dinilai lebih mengerikan dan menular dibanding Omicron.
Maka dari itu tetap jaga protokol kesehatan dan penuhi kebutuhan vaksinasi agar Indonesia segera terbebas dari pandemi.
Baca Juga: Ancaman Baru Dunia Varian Baru Covid-19 Terdeteksi Dinilai Lebih Ngeri dan Menular
Source | : | covid-19.go.id |
Penulis | : | Nabilah Hermawati |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar