GridFame.id- Pemerintah melakukan koordinasi dengan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) telah menerbitkan Surat Edaran (SE) yang mengatur mengenai pencairan THR pekerja atau buruh di tahun 2022.
Adapun aturan ini tertuang dalam Surat Edaran (SE) Menteri Ketenagakerjaan No. M/1/HK/IV/2022 tentang Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Hari Raya Keagamaan Tahun 2022 bagi Pekerj/buruh di perusahaan.
Di mana dalam SE tersebut, diatur mengenai perhitungan besaran THR yang seharusnya akan diterima para pekerja/buruh.
Surat Edaran (SE) tersebut sudah dteken oleh Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah pada 6 April 2022.
Dalam beleid tersebut, disebutkan bahwa THR keagamaan hanya diberikan kepada pekerja/buruh yang mempunya masa kerja 1 bulan secara terus-menerus atau lebih.
THR ini pun berlaku bagi para pekerja dengan status Perjanjian Waktu Tida Tertentu (PKWTT) dan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT).
“Bagi pekerja/buruh yang telah mempunyai masa kerja 12 bulan secara terus-menerus atau lebih diberikan sebesar 1 bulan upah,” demikian isi SE tersebut.
Lantas bagaiamana dengan pekerja yang belum memasuki masa kerja hingga 1 tahun lebih?
Tenang saja, bagi pekerja/buruh yang belum memasuki masa kerja 1 tahun dalam pencairan THR akan tetap mendapatkan Tunjangan Hari Raya Keagamaan dari perusahaan.
Baca Juga: Gagal Tebel Dompet! Gaji ke 13 dan THR PNS TNI POLRI Kemungkinan Bakal Dipotong Untuk Tahun Ini
Namun pencairan THR tersebut tidak akan bisa disesuaikan dengan pekerja/buruh yang sudah masuk masa kerja 1 tahun atau lebih.
Bagi pekerja/buruh yang mempunyai masa kerja 1 bulan tetapikurang dari 1 tahun THR akan diberikan secara proporsional.
Lalu bagaiamana dengan pekerja harian lepas?
Dijelaskan melalui SE THR bahwa pekerja atau buruh yang telah mempunyai masa kerja 1 tahun atau lebih maka upah 1 bulan dihitung berdasarkan rata-rata upah yang diterima selama 12 bulan terakhir sebelum Hari Raya keagamaan
“Pekerja/buruh yang mempunyai masa kerja kurang dari 12 bulan, upah 1 bulan dihitung bersasarkan rata-rata upah yang diterima setiap bulan selama masa kerja,” demikian tulis SE tersebut.
Perlu diingat THR keagamaan ini wajib dibayarkan paling lambat 7 hari sebelum Hari Raya Keagamaan.
“Bagi perusahaan yang mampu dihimbau untuk membayar THR keagamaan lebih awal sebelum jatuh tempo kewajiban pembayaran THR keagamaan,” tutur Ida dalam SE tersebut,
Lebih lanjut, pemerintah pusat saat ini telah memberikan akses kemudahan berusaaha, keringanan pemenuhan kewajiban pengusaha, bantuan subsidi upah kepada para pekerja/buruh serta penerrapan PPKM yang etrdampak terhadap pemulihan aktivitas usaha.
Demikian informasi terkini mengenai pencairan Tunjangan Hari Raya Keagamaan bagi para pekerja dan buruh di tahun 2022.
Baca Juga: Pencairan THR dan Gaji ke-13 PNS Sudah di Depan Mata Ini Besaran yang Diterima Tunjangan Masuk?
Source | : | Kemnaker.go.id,Setkab.go.id |
Penulis | : | Nabilah Hermawati |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar