"Polandia, tempat Egy Maulana Fikri main bola. Kita sama dia, sahamnya kecil," katanya lagi.
Ternyata saat berdagang es itu ia menyedekahkan dagangannya.
Tak disangka, bukan berkurang uangnya justru bertambah.
Akhirnya ia menyedekahkan semua miliknya hingga dibukakan pintu rezeki.
"Saya belajar menyedekahkan 5 dari 70 kantong plastik. Eh, malah bawa duitnya malah Rp55 ribu. Ketika saya hitung-hitung bener juga. Hari kedua saya sedekahin sama termos-termosnya, jadi gerobak. Saya sedekahin lagi, saya kerja sama PBB dibayar Rp50 ribu perhari. Saya mikir gila ya ini ilmu sedekah, nah di situlah saya dibuka pintu rezeki," ujarnya lagi.
Makanya akhirnya dia selalu memaksa jamaah kajian untuk bersedekah karena ia tahu betul manfaat dari sedekah itu.
Menurutnya, yang namanya sedekah itu harus dipaksa karena kalau tidak, maka tidak akan ada kemauan dari diri kita.
Hmm, bagaimana menurut Anda?
Penulis | : | Lena Astari |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar