GridFame.id - Akhirnya punya momongan, suami Siti Badriah banjir hujata gegara perlakuannya terhadap sang anak.
Beberapa waktu lalu, Siti Badriah dan Krisjiana Baharudin bagikan kabar bahagia punya momongan.
Buah hati Sibad dan Krisjiana diketahui punya paras yang cantik dan rupawan.
Kecantikannya tersebut sampai membuat netizen gemas.
Kini mereka kerap membagikan momen lucu putrinya di media sosial.
Krisjiana Baharudin pun terlihat sangat bahagia menjalani peran baru sebagai ayah.
Namun, suami Siti Badriah mendadak banjir kecaman dari netizen.
Hal tersebut lantaran perlakuan Krisjiana Baharudin yang dituding membahayakan sang buah hati.
Langsung simak, yuk!
Lewat akun Instagram-nya, Siti Badriah membagikan momen kebersamaan putrunya dengan Krisjiana Baharudin.
Dalam video tersebut, terlihat Krisjiana Baharudin mencium putrinya.
Saking gemasnya, suami Sibad sampai melakukannya berkali-kali.
Pada video selanjutnya, Siti Badriah memperlihatkan pipi putrinya yang berubah menjadi merah.
"Jadi bintik-bintik kaya gini, bener-bener daddy mah.
Ini anaknya mukanya jadi merah," ujar Sibad, dikutip GridFame.id dari video yang diunggah akun @rumpi_gosip.
Siti Badriah pun menyuruh suaminya untuk mencukur kumis dan jenggotya jika ingin mencium putrinya.
Perlakuan Krisjiana Baharudin tersebut lantas mengundang hujatan dari para netizen.
Banyak yang memperingatkan apa yang dilakukan Krisjiana bisa bahayakan putrinya sendiri.
Terlebih saat mencium pipinya, wajah Krisjiana dipenuhi jenggot dan kumis yang kasar.
"Nyiksa eta mah.. kulit bayi kan sensi"
"Tp jujur yha...itu bayi kulitnya sensituv..kaya anakq udah setahun tp diciumin jd pd merah2 kulitnya kasian aku liat bayinya"
"Plis lah itu bahaya banget"
"Kasian iihh itu lehernya pasti jga ikut keteken secara itu kan dia posisi kepalanya miring terus nyiumnya smpe gemes"
Di sisi lain, banyak pula yang tak mau menghujat lantaran itu urusan orang tua masing-masing.
"Kok gitu ya, tp itu anaknya jd serah lah. SKIP"
"Pelan2 bisa kali, tp yasudahlah anak2 dia ini"
"Dahlah serah org dia bapaknya juga"
Source | : | |
Penulis | : | Hani Arifah |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar