Joice juga menyebutkan bahwa dari ekspresi Olla Ramlan terlihat lebih ceria saat dirangkul Aufar.
Aufar Hutapea Belum Ikhlas Digugat Cerai
Dikutip dari youtube Trans TV Official, Olla Ramlan tak membantah apabila sebagai istri pasti memiliki kesalahan.
Namun ia juga ogah sepenuhnya menyalahkan pada sang suami atas perceraian tersebut.
"Karena di sini aku juga sebagai istri mungkin banyak salahnya," kata Olla Ramlan.
"Jadi aku juga nggak mau 100 persen menyalahkan dia."
"Tapi aku ingin introspeksi diri juga," tuturnya.
Olla Ramlan merasa, akan lebih baik hubungannya dengan Aufar Hutapea tak lagi jadi suami istri.
Ia menerangkan, dalam rumah tangganya sering terjadi ribut hingga visi misi yang tak lagi sama.
"Saya rasa lebih baik kita bisa tertawa, bisa tersenyum, tanpa harus ada percekcokan di antara kita."
"Lebih baik bersahabat daripada berumah tangga tapi ada hal yang nggak sejalan," terang Olla Ramlan.
Olla Ramlan menambahkan, baik dirinya maupun Aufar Hutapea sudah sama-sama menurunkan ego.
"Untuk bisa memutuskan sesuatu, di sini aku nggak mau pake ego masing-masing."
"Ya akhirnya aku mantap untuk tidak bersama," tambahnya.
Kendati demikian, Olla Ramlan tak menampik soal adanya kemungkinan rujuk.
"Tapi gimanapun juga kita nggak pernah tahu kalau ternyata kita masih jodoh," jelas Olla Ramlan.
"Ya masih kembali, tapi biarlah proses ini berjalan dengan seperti ini gitu."
"Karena siapa sih yang mau kawin cerai? Harusnya hubungan setelah cerai akan lebih baik," imbuhnya.
Meski Aufar Hutapea sempat belum ikhlas, Olla Ramlan memantapkan ini adalah keputusan terbaik.
"Sejujurnya kemarin sih Aufar masih mungkin belum ikhlas."
"Tapi aku bilang sama dia, mungkin ini yang terbaik," ucap Olla Ramlan.
Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com dengan judul 'Tapi Aku Sakit' Curhat Olla Ramlan saat Perceraiannya Disayangkan, Istri Aufar: Aku Pernah Cinta
Baca Juga: Jadwal Imsak Jakarta Hari Ini 12 April 2022 Puasa Hari Ke-10, Maghrib Jam Berapa
Source | : | Tribunstyle |
Penulis | : | Idam Rosyda |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar