GridFame.id - Dunia hiburan berduka kehilangan salah satu komedian Betawi terbaiknya sudah tiada.
Sang Komedian meninggal di usia 54 tahun karena sakit komplikasi paru-paru dan diabetes.
Mandra, orang terdekat sang komedian mengungkapkan sebelum berpulang ada sikapnya yang seperti anak kecil.
Komedian Mandra menuturkan bahwa almarhumah memang takut dengan jarum suntik dan dokter.
Itu sebabnya, komedian yang meninggal di usia 54 tahun itu jarang memeriksakan kondisi kesehatannya.
"Setahu saya sih dia takut suntik, lihat dokter aja lari," kata Mandra.
Sang komedian ternama ini pun Kekeuh tak memeriksakan kondisi kesehatannya meski sudah dibujuk saudaranya untuk ke dokter.
"Dianya nggak mau, padahal yang lain udah berusaha bujuk. Kalau masih bisa berontak banyakan tereaknya bahwa dia gak kenapa kenapa" terang Mandra.
Pada akhirnya sejak beberapa bulan lalu sebelum meninggal, sang komedian akhirnya kerap memanggil dokter ke rumahnya untuk memeriksakan kondisinya.
"Ya gimana cari jalan keluarnya, alhasil ada dokter yang cek dia bawa dokter ke sini tapi kan paling tidak kan ada yang harus ditanganin di rumah sakit," ujarnya
"Nggak cukup dokter dateng, maunya dikasih obat ya pokoknya kayak anak kecil lah," lanjut Mandra.
Suasana rumah duka masih ramai didatangi pelayat dari tetangga terdekatnya, dikutip dari Tribunnews.
Komedian Omas Sudah Tiada
Kabar meninggalnya Omas sebelumnya disampaikan oleh manajer Mandra, yakni Nani. Mendiang Omaswati meninggal dalam usia 54 tahun. “Iya benar meninggal,” kata Nani.
Sejatinya, Omas terkenal dengan lawakan khasnya yang ceplas-ceplos.
Dia diketahui memulai karier dengan bermain kesenian tradisional Lenong Betawi.
Kemudian, Omas juga sempat menjadi pemeran pendukung dalam beberapa judul lawak di televisi.
Mastur, adik kandung Omas, menjelaskan bahwa sang kakak sudah lama menderita penyakit paru-paru, dikutip dari Kompas.com.
Tanda Orang Akan Meninggal
Salah satu tanda seseorang akan meninggal dunia yakni adanya perubahan sikap.
sifat atau pribadinya menjadi kembali seperti watak anak-anak.
"Jika kembali berwatak seperti anak-anak ini pertanda," kata salah satu ahli kejawen, Dewi Sundari.
Perubahan lainnya yang terjadi yakni pada seluruh anggota tubuhnya. Dimana banyak ciri fisik yang akan ditampilkan.
“Jika sinar matanya pudar berarti pertanda kurang dari sebulan (ajal menjemput), Sementara jika sinar matanya telah condong maka pertanda dia akan berpulang kurang dari seminggu” tegas Dewi.
Dewi menuturkan tingkat ciri bergantung pada sisa umur dari mansia tersebut. Hal yang paling terlihat adalah kondisi fisiknya.
"Jika roman mukanya pucat, telinganya tidak tegak, hidung kempis, jika diraba badannya terasa dingin dan bau tubuhnya sawah, ini pertanda ajal sudah semakin dekat," tutup Dewi Sundari.
Nah, itu tanda adalah salah satu tanda orang yang akan meninggal jika dilihat dari sudut pandang kitab Primbon Jawa. Namun semua itu tidak dapat dijadikan patokan semata, akan tetapi ada baiknya menambah pengetahuan dan menghargai kebudayaan yang berkembang di Indonesia, dikutip dari Sonora.id.
Source | : | tribunnews,kompas,Sonora.id |
Penulis | : | Miya Dinata |
Editor | : | Miya Dinata |
Komentar