Sejumlah pakar mengatakan bahwa vaksin HPV dapat menurunkan dua per tiga resiko kanker serviks.
Vaksinasi HPV ini dianjurkan diberikan sejak dini, sebelum menjadi aktif secara seksual.
HPV terdiri dari dua kelompok, yakni HPV yang berisiko tinggi (High Risk HPV) dan HPV berisiko rendah (Low Risk HPV).
High Risk HPV menyebabkan kanker anus, kanker penis, kanker serviks, dan vulva, sedangkan Low Risk HPV tidak menyebabkan kanker tapi menjadi penyebab timbulnya kutil kelamin, baik pada pria maupun wanita.
Vaksin HPV dapat diberikan lewat tiga suntikan.
Adapun jarak antara suntikan pertama dan suntikan kedua selama dua bulan.
Enam bulan berikutnya baru dilakukan suntikan tahap ketiga.
Baca Juga: Sertifikat Vaksin Booster Belum juga Muncul di PeduliLindungi? Ini yang Harus Anda Lakukan
Biaya untuk melakukan vaksinasi HPV bervariasi, tergantung rumah sakit mana yang menyelenggarakannya.
Sebagaimana mengutip dari Yayasan Kanker Indonesia (YKI) vaksim Gardasil sekitar Rp 950.400 sekali suntik.
Di Indonesia jumlah penderita tergolong tinggi.
Itu karena, belum banyak yang memeriksa dan melakukan vaksinasi.
Anak usia 9-14 tahun membutuhkan dua kali vaksinasi dengan rentang waktu 6-12 bulan antarsuntikan.
Sementara itu, bagi remaja berusia 15-26 tahun dan dibutuhkan 3 kali suntikan.
Hingga saat ini, vaksin HPV baru berperan penting dalam menurunkan jumlah kasus dan penyebaran kanker serviks.
Meski begitu, bagi mereka yang sudah dewasa diharapkan juga rutin melakukan pap smear.
Baca Juga: Penerima Vaksin J&J Bisa Menerima Booster Jenis Apa ? Ini Kata Kemenkes
Penulis | : | Lena Astari |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar