"Gue berambisi banget, pengen berhasil banget, tapi itu toxic. Gue pengen nunjukin ke orang yang pernah nyakitin, pernah ngeremehin gue dan nyokap gue."
"Terus gue juga pengen sukses, tapi 'bensin' kenapa pengen sukses itu bensin dendam." ujar Dian Sastro pada Daniel Mananta.
Ia pun mengatakan bahwa dirinya tidak suka melihat orang berhasil karena dirinya cenderung membandingkan diri.
"Gue tuh enggak suka banget ngelihat orang lain berhasil."
"Karena kesannya kalau orang lain berhasil, 'Yah, kenapa bukan gue yang berhasil kan gue kerja keras', itu enggak enak banget loh," aku Dian Satro.
Rupanya keinginannya sejak dulu adalah sekolah keluar negeri, namun hingga saat ini tidak tercapai.
Meskipun uang sudah ada, namun kini dirinya punya tanggung jawab untuk mengurus keluarga yang ia bangun.
Sampai akhirnya ia pun melepaskan semua mimpi itu dan seolah 'bicara' dengan dirinya saat berusia 13 tahun.
"Yang mematok mimpi (sekolah ke luar negeri) ini kan Dian kecil. Dian yang masih muda umur 13 yang bokapnya baru meninggal itu lah. Untuk bisa lo akhirnya mau let go of dream (melepaskan mimpi), lo harus ngobrol lagi sama Dian 13 tahun itu."
"Gue juga perlu kayak 'Pukpukpuk' Dian kecil yang hidup di diri gue bahwa, 'Emang sedih kok kalau kita enggak dapat apa yang kita mau, enggak apa-apa. Cuma it's not the end of the world (ini bukan akhir dari dunia)," tandas Dian Sastro.
Masa Muda Dian Sastro Kelam Pernah Diremehkan
Source | : | GridHits.ID |
Penulis | : | Marcel Mariana |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar