Kenneth Tsang meninggal dunia dalam usia 87 tahun.
Tsang ditemukan tak bernyawa saat menjalani karantina di dalam sebuah kamar hotel yang bernama Kowloon Hotel.
Pemain film Rush Hour 2 itu menjalani karantina usai pulang dari Singapura.
Staf di hotel tersebut melaporkan bahwa Tsang tidak merespons di dalam kamarnya.
Rupanya aktor tersebut sudah tergeletak di lantai di samping tempat tidur dan dinyatakan meninggal di tempat kejadian.
Menurut sebuah sumber, sebelumnya Tsang juga telah menerima tiga dosis vaksin covid-19 dan tidak menderita penyakit serius.
Menurut Variety, Kenneth Tsang sebelumnya pulang dari Singapura dan telah menjalani tes Covid-19.
Dia saat itu dinyatakan negatif dari virus tersebut.
Selama kurang lebih 65 tahun berkarier di industri film, Tsang telah muncul dalam lebih dari 220 film, beberapa acara televisi, dan sering ditampilkan dalam iklan populer Bigen untuk pewarna rambut.
Proyek terbarunya termasuk Man on the Edge yang dirilis awal bulan ini dan The Modelizer, yang saat ini dalam tahap pascaproduksi.
"Kenneth bukan hanya aktor yang sangat berbakat, tetapi dia juga seorang teman baik yang saya hormati dan saya dapat meminta nasihat ketika diperlukan,” kata manajer Tsang, Andrew Ooi di Echelon Talent Management kepada Variety.
“Sebuah kegembiraan dan kehormatan untuk melihatnya bekerja dan menghidupkan banyak karakter yang dia mainkan. Saya sedih dan saya akan merindukannya," tambahnya.
Ooi juga memberikan penghormatan kepada Tsang di Instagram.
“Dear Kenneth, terima kasih telah menjadi teman. Merupakan suatu kehormatan untuk bekerja denganmu selama bertahun-tahun,
Saya akan merindukan nasihat bijak, tawa, dan makan siang dimsum kami bersamamu dan Lina,” tulis Ooi.
"Semoga kau beristirahat dalam damai abadi dan dikenang untuk semua film indah yang Anda buat,” tutupnya.
Artikel Ini Telah Tayang Sebelumnya di Kompas.com dengan Judul "Kenneth Tsang, Bintang Rush Hour 2, Ditemukan Meninggal Dunia di Kamar Hotel Saat Karantina Covid-19"
Source | : | KOMPAS.com |
Penulis | : | Nindy Nurry Pangesti |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar