Namun beberpa tanda biasanya ditunjukan oleh kebanyakan orang yang akan kembali menghadap sang pencipta.
Ada banyak versi yang menyebutkan tanda-tanda seseorang akan meninggal dunia.
Salah satunya beragram tanda yang ditunjukan seseorang dimana bakal kembali kepangkuannya menurut primbon Jawa.
Menurut salah satu ahli kejawen, Dewi Sundari mengatakan di kitab Primbon Jawa betaljemur, tepatnya nomor 327 dimana pada Bab tersebut lebih membahas mengenai ciri-ciri seseorang yang telah mendekati ajal.
Salah satu tanda yang akan terjadi adalah mereka akan selalu ingin dimanjakan.
“ Yang dimaksud dimanjakan ini adalah keinginannya, cita-cita dan semua hal yang diinginkan akan terkabul tanpa terkecuali,” ujar Dewi Sundari seperti dikutip dari kanal youtubenya, dikutip dari Sonora.id.
Kematian sesuatu yang di rahasiakan oleh Allah SWT, tapi sebelum kematian itu datang akan ada tanda-tanda mungkin dapat kita ketahui.
Namun, biasanya seseorang tidak dapat menyadarinya.
Seperti dilansir situs informasi Islam, muslimahcorner, berikut tanda-tanda berikut sebelum kematian.
Tujuh hari sebelum kematian
Tanda ini juga muncul setelah masuk waktu asar, tanda-tanda kematian ini hanya diberikan Allah terhadap orang diuji dengan sakit.
Biasanya orang sedang sakit tak berselera makan, tiba-tiba ingin makan.
Ini merupakan isyarat dari Allah bahwa kematian memang benar-benar sudah dekat.
Tiga hari sebelum kematian
Pada suatu saat akan terasa denyutan di tengah dahi kita, yaitu antara dahi kanan dan dahi kiri.
Jika tanda-tanda kematian ini dapat dirasakan, maka sebaiknya berpuasalah kita setelah itu.
Supaya perut kita tak mengandung banyak najis dan ini akan memudahkan orang lain untuk memandikan jasad kita.
Setelah itu pula mata hitam kita tak bersinar lagi dan bagi orang yang sakit, hidungnya perlahan akan masuk ke dalam.
Ini dapat terlihat jelas kalau dilihat dari sisi tubuh kita.
Telinga akan layu dan berangsur-angsur masuk ke dalam.
Tapak kaki tegak berangsur-angsur lurus ke depan dan sukar untuk ditegakkan lagi
Source | : | tribunnews |
Penulis | : | Miya Dinata |
Editor | : | Miya Dinata |
Komentar