GridFame.id - Kiki Fatmala sempat menggegerkan jagat maya setelah dirinya divonis menderita kanker.
Tak main-main, Kiki Fatmala divonis menderita kanker paru-paru stadium 4.
Berawal dari medical check up, Kiki tiba-tiba mendapatkan hasil mengejutkan meski tak memiliki keluhan apapun.
Hal itu membuat Kiki harus dilarikan ke rumah sakit Singapura dan menjalani kemoterapi beberapa kali.
Sempat ketakutan akan mengalami kebotakan, Kiki bersyukur hal itu tak terjadi padanya.
Bahkan setelah divonis dokter hanya mampu bertahan selama 6 bulan, Kiki berhasil mematahkannya.
Bak mendapat mukjizat, ia berhasil sembuh dari kanker yang menggerogoti tubuhnya.
Belum lama ini Kiki pun membongkar sosok paling penting yang membuatnya semangat melawan penyakit itu.
Termasuk pengorbanan yang dilakukan hingga Kiki merasa kuat menjalani pengobatan.
Sedih divonis idap kanker paru-paru stadium IV, Kiki Fatmala bersyukur ada sang suami di sampingnya.
Kesetiaan sang suami, Christopher, benar-benar terlihat ketika Kiki Fatmala sedang sakit.
Kiki Fatmala divonis mengidap kanker paru-paru pada bulan November 2021 lalu.
Tentu, Kiki bisa sembuh dari penyakit yang divonis hanya bertahan enam bulan ini adalah sebuah mukjizat dari Tuhan.
Selain itu, Kiki juga selalu didampingi oleh suaminya tercinta, Christopher selama berobat.
Dikutip dari YouTube MAIA ALELDUL TV, Sabtu (14/5/2022), Kiki menguraikan peran sang suami selama mendampinginya melawan kanker tersebut.
"Luar biasa sih aku bersyukur banget, dia yang cari rumah sakit, dia yang memilih dokternya. Dia bener-bener nguatin aku, 'Kamu masih punya ponakan yang kecil-kecil, kamu harus kuat'. Kemana-mana berobatnya berdua, aku ngerasa aku nggak fighting sendiri," terang Kiki.
Bahkan, suaminya rela jika dipecat dari pekerjaannya demi bisa selalu menemaninya berobat.
"Dia kerjaannya di-stop dulu terus ikut ke Singapore. Pokoknya aku nggak pernah ke rumah sakit atau kemo sendiri, selalu didampingin terus," ucapnya.
Source | : | Tribunnewsmaker.com |
Penulis | : | Nindy Nurry Pangesti |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar