GridFame.id – Saat ini dunia tengah mengalami kewaspadaan akibat penyebaran penyakit hepatitis akut, termasuk Indonesia.
Jika melihat dalam beberapa waktu terakhir, penyakit hepatitis akut ini telah mengancam nyawa anak-anak di seluruh dunia.
Dikutip dari data resmi, hingga saat ini setidaknya sudah ada 600 anak di 34 negara yang mengalami penyakit hepatitis akut.
Bahkan diantara mereka ada yang sampai menyebabkan pembengkakan hati dan membutuhkan transplantasi hati.
Untuk itu perlu kewaspadaan bagi masyarakat untuk mengantisipasi penyebaran penyakit hepatitis akut.
Diketahui, sebagian penderita hepatitis akut di Indonesia mengalami gejala yang berbeda dengan pasien global.
Beberapa penderita hepatitis akut di Indonesia memiliki gejala yang berbeda dengan global.
Di Indonesia sendiri, demam adalah gejala yang paling menonjol dan paling sering dikeluhkan oleh penderita.
“Di Indonesia yang menonjol gejalanya demam ada 78 persen,” jelas Jubir Kemenkes, Mochammad Syahril dalam keterangan pers virtual.
Selanjutnya gejala tersebut bisa diiringi oleh hilangnya nafsu makan (78 persen), muntah (71 persen). Sedangkan untuk sindrom jaundice atau penyakit kuning hanya sekitar (57 persen).
Jika dilihat berdasarkan presentase, berikut ini beberapa gejala yang paling sering muncul dan dikeluhkan oleh penderita hepatitis akut di Indonesia.
Demam (78 persen), penurunan nafsu makan (78 persen), muntah (71 persen), perubahan warna urine jadi pekat (50 persen), sakit perut (50 persen).
Kemudian diare akut (42,9 persen), kelelahan atau malaise (35,7 persen), myalgia atau nyeri otot (28,6 persen), sesak napas (28,6 persen), warna feses pucat (21,4 persen) dan gatal (7,1 persen).
Kemenkes juga sempat mengungkap beberapa gejala hepatitis akut yang bisa terjadi yakni gangguan gastrointestinal (mual, muntah, diare berat dan demam ringan).
Sedangkan gejala lanjutan yang dapat dirasakan penderita hepatitis akut yakni air kencing berwarna pekat seperti teh dan BAB putih pucat, kulit dan mata kuning, gangguan pembekuan darah, kejang, hingga penurunan kesadaran.
Berbeda dengan Indonesia, gejala demam yang dirasakan secara global justru hanya sebesar 30.5 persen.
Hingga sekarang, penyakit hepatitis akut belum diketahui secara pasti apa penyebabnya apakah karena adenovirus atau yang lain.
Namun yang pasti masyarakat tetap dihimbau untuk menetapkan protokol kesehatan yang ketat dan menjaga kebersihan dimanapun berada.
Baca Juga: Dosen UNS Bagikan Cara Gampang Cegah Hepatitis Akut Agar Tidak Mudah Terinfeksi
Source | : | Youtube,Kemenkes RI |
Penulis | : | Nabilah Hermawati |
Editor | : | Miya Dinata |
Komentar