"intinya "minta duit" @fit****.
"Disumpahin org seindonesia apa ya berkah hidupnya...blm lg adzab mendzolimi anak yatim....dosa memfitnah org yg sdh meninggal....tinggal nunggu Allah murka aja....astaghfirullah...ky gk pny Tuhan gk ada takutnya dody," @fe_***.
"Klo nurut ku bhkan kluarga pak Haji pun sudah pasrah mau dipindah or gak. Mereka fokusnya cuman di hak asuh Gala. Makanya si Dod berulah gmnapun. Menghina mereka gmnapun dicuekin. Yg penting banding hak asuh tetep dimereka," @huj****.
"Intinya doddy itu minta uang nya vanessa, sebelum dikasih uang ya pasti akan bikin keributan terus sama keluarga pak Haji, kalau dikasih uang ya diem deh diem, uang warisan juga uang hasil usaha peninggalan vanessa seperti usaha baju, usaha sandal, dan usaha usaha lainnya udah kebaca ini, padahal vanessa ada anak ya, itu anak kasihan ga ada ortu seharusnya pak doddy tuh bantuin kerja kek apa kek biar bisa kasih cucu meskipun kerja gaji UMR bukan malah minta bagian cucu ya Allah pak pak tobat dah,," @sal***.
Sementara itu dikutip dari Tribunwow.com, Gus Rofi'i juga meragukan soal pernyataan Doddy Sudrajat. Iamempertanyakan alasan pasti pemindahan makam Vanessa Angel.
"Dan dasar mindahnya apa, kalau hanya persoalan 'Oh saya dapat wasiat' nanti tak tanya mana wasiatnya, bingung dia, oh mimpi, gitukan lucu lagi.
Kalau persoalan bongkar makam di Jakarta terus hanya beralaskan mimpi dan wasiat, makam-makam di Jakarta nanti akan banyak dibongkar gitu loh," sambungnya.
"Jadi walaupun misalnya wasiat saya suruh bongkar misalnya tercatat, tertulis itu pun masih perlu seleksi yang sangat ketat gitu loh, kan ada aturan harus sekian tahun lamanya dulu, banyak prosedurnya," sambungnya.
Gus Rofi'i yakin jika makam Vanessa Angel tidak akan dibongkar dan dipindahkan.
"Harapan saya hidup ini satu kali manfaatkan hidup sebaik-baiknya. Sebaik-baik manusia adalah yang memberi kebaikan untuk orang lain, memberi manfaat untuk orang lain," lanjutnya.
Source | : | Instagram,Tribunwow.com |
Penulis | : | Ayudya Winessa |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar