GridFame.id- Anak Ridwan Kami, Emmeril Khan Mumtadz diketahui hilang terseret arus sungan Aare, Swiss yang cukup deras ketika hendak naik ke permukaan.
Sebelum dinyatakan hilang, Eril sempat ditolong oleh temannya dengan ditarik tangannya.
Namun hal tersebut gagal, Eril, anak Ridwan Kamil kembali terbawa arus dan dinyatakan hilang beberapa saat kemudian.
Hingga saat ini, Eril pun belum diketahui, sedangkan proses pencarian anak Ridwan Kamil oleh tim SAR dan polisis Swiss masih terus berlangsung.
Hilangnya eril ini bahkan sangat disorot masyarkat Indonesia dan menjadi perbincangan piblik.
Mungkin bagi sejumlah orang mungkin akan senang jika berenang di alam bebas, misalnya di sungai seperti yang dilakukan anak Ridwan Kamil.
Namun sebelum renanng di alam bebas seperti itu, baiknya Anda mengerti beberapa risiko berenang sebelum akhirnya memutuskan untuk berangkat.
Dosen dan Pengajar Renang di Prodi Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Unpad Syawaluddin Alisyahbana, berenang di perairan terbuka seperti laut, danau/waduk hingga sungai memiliki risiko yang besar dibading berenang di perairan terbatas seperti kolam.
Untuk itu kita harus mengetahui beberapa faktor risiko yang wajib diketahui saat memutuskan untuk berenang di sungai.
Baca Juga: 'Kita Ikhlas' Pencarian Eril Belum Membuahkan Hasil, Keluarga Ridwan Kamil Pasrah
Risiko pertama yang berasal dari faktor alam seperti adanya rus, kedalaman sungai yang tidak diketahui, kualitas air yang mungkin saja mengandung cemaran hingga adanya biota (tumbuhan dan hewan) yang berbahaya yang mungkin tidak kita kenali sebelumnya.
Sedangkan risiko kedua yang kerap terjadi saat berenang di sungai adalah adanya arus yang tiba-tiba deras.
Satu diantaranya penyebab terjadinya hujan di area hulu yang menyebabkan air sungai menjadi meluap dan bergerak menuju hilir.
Syawaluddin juga menegaskan, ketika suatu saat dihadapkan pada air sungai yang tiba-tiba deras, perenang harus segera naik ke darat dan menjauhi tepi sungai.
"Jika arus sempat menyeret tubuh kita, maka jangan panik berlebihan, Segera bergerak/berenang untuk mencapai tepi dan jangan melawan arus. Setelah mencapai tepi, segera naik ke darat," tegasnya.
Ia juga menambahkan jika sempat untuk segera minta bantuan kepada orang-orang yang ada di sekitar dengan cara berteriak dan melambaikan tangan.
"Harus ada pendamping yang sealu mengawasi dan mampu menolong saat dibutuhkan mematuhi aturan yang diterapkan di lokasi, serta menggunakan alat bantu renang seperti pelampung jika dibutuhkan," imbuhnya.
Dalam keterangan terakhirnya, ia mengatakan meski umum untuk dilakukan, masih banyak orang yang tidak mempersiapkan diri dengan baik saat akan berenang terutama melakukan peregangan dsb.
"Kurangnya persiapan akan meningkatkan risiko kecelakaan saat berenang," tandasnya.
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Nabilah Hermawati |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar