Dia menambahkan, Ida memang sangat akrab dan sayang dengan keponakannya.
Di mata Mayora, Ida sangat perhatian pada keluarganya.
"Padahal, dia bukan anak sulung, lo," kata Mayora.
Sebelum berangkat ke Amerika, "Dia berpesan agar kami semua hati-hati di rumah. Selama di sana pun, dia rajin menelepon menanyakan keadaan di rumah, apakah semua
baik-baik. Pokoknya, dia begitu care."
Satu kenangan yang tak bisa dilupakan Mayora dari sosok Ida salah satunya adalah kebiasaan makannya.
"Sedari kecil, dia hobi makan yang enak-enak. Dan kalau makan, porsinya nggak pakai ukuran lagi. Kalau dikasih tahu untuk mengurangi makan. dia malah bilang, kalau kurus bisa nggak laku di dunia akting. Makanya, dia sengaja menjaga badannya tetap gemuk,"
papar Mayora.
Biasanya, berat badan anak ke-4 dari 5 bersaudara ini baru berkurang jika bepergian lama ke luar negeri.
"Soalnya," kata Mayora, "Ida kurang selera dengan masakan setempat. Waktu di Amerika pun dia juga menelepon mengatakan, tubuhnya lebih langsing karena makannya tak banyak."
Rencananya, sekembali dari LA, Ida yang masih lajang ini berniat main sinetron.
"Dia sudah menghubungi beberapa rekan sesama artis, minta tolong kalau ada peran
yang bisa dia isi. Katanya, sih, dia rindu bisa berakting di depan kamera."
"Terakhir saya menelepon Ida 2 hari sebelum dia masuk rumah sakit," kata artis Nurul Arifin.
Yang diobrolkan, kata Nurul, tak jauh dari soal bisnis.
Termasuk pula keinginan Ida untuk bisa main film atau sinetron lagi. "Saya bilang padanya, permintaan itu sudah saya sampaikan ke Darto Joned, sutradara Warisan II. Dan dia nggak keberatan, karena kebetulan memang lagi ada peran yang lowong," tutur Nurul.
Sedianya, Senin (17/4/1995) pagi, Nurul hendak menelepon kembali Ida. Menurut Nurul, teman-teman sesama artis menganggap Ida sebagai teman yang baik, dan juga menyenangkan diajak bercanda dan ngobrol.
"Kalau sudah ketemu dia, bawaannya pasti rame. Ada saja yang dibuat bahan pembicaraan," kata Nurul. Selain itu, Ida juga dikenal gemar menolong teman yang kesusahan, dikutip dari Suar.id.
Tanda Orang Akan Meninggal Dunia
Makan dan minum lebih sedikit Kebutuhan akan energi berkurang seiring bertambahnya usia. Karena tidak memerlukan banyak energi untuk melakukan tugas sehari-hari, para lansia tampaknya merasa kurang memerlukan makanan dan minuman.
Orang yang hampir meninggal ini bahkan mungkin tidak akan tertarik lagi pada makanan favorit mereka. Beberapa di antaranya malah bisa jadi sampai benar-benar berhenti makan atau minum.
Tanda-tanda vital berubah Tekanan darah menurun saat seseorang mendekati ajal. Selain itu, mereka mungkin akan mengalami masalah pernapasan dan detak jantung menjadi tidak teratur atau sulit dideteksi. Saat tekanan darah turun, ginjal akan berhenti bekerja juga. Seseorang yang dekat dengan ajal mungkin memiliki urin berwarna cokelat atau berwarna karat.
Suhu tubuh turun Sirkulasi darah mengalir ke dalam, menuju organ vital ketika seseorang tengah berhadapan dengan hari-hari terakhir di dunia. Itu berarti sirkulasi darah di tempat-tempat lain, seperti tangan dan kaki menjadi sangat berkurang. Kondisi itulah yang bisa menyebabkan kulit dan anggota badan terasa dingin saat disentuh. Kulit mungkin terlihat pucat juga. Akhirnya, sirkulasi yang berkurang dapat menyebabkan kulit tampak biru-ungu berbintik-bintik.
Melansir Medical News Today, pada jam-jam terakhir sebelum seseorang meninggal dunia, organ-organ mereka mati dan tubuh mereka berhenti bekerja. Pada saat itu, yang mereka butuhkan hanyalah orang-orang tersayang berada dekat. Orang lain yang datang harus membuat seseorang yang sedang sekarat ini merasa senyaman mungkin, dikutip dari Kompas.com.
Sebaiknya terus berbicara dengan orang yang sekarat sampai mereka meninggal. Mereka sering dapat mendengar apa yang terjadi di sekitar. Tanda kematian lainnya Tanda-tanda kematian selain henti jantung, di antaranya yakni:
Source | : | Suar.id |
Penulis | : | Miya Dinata |
Editor | : | Miya Dinata |
Komentar