GridFame.id - Momen pertemuan terakhir Nabila Ishma dengan Eril kini jadi sorotan publik.
Sebelumnya, Nabila Ishma tak pernah tersorot kamera sejak Eril dinyatakan hilang di sungai Aare.
Bahkan, kedatangan Nabila Ishma ke pengajian Eril pun tak tertangkap oleh kamera sama sekali.
Sebagaimana diketahui, Nabila Ishma sempat alami down mendengar kejadian yang menimpa kekasihnya.
Bahkan orang terdekat mengatakan Nabila Ishma sampai harus didampingi psokolog.
Kini sosok Nabila Ishma muncul saat jenazah Eril sampai di Indonesia.
Rencananya, Eril bakal dimakamkan hari ini (13/6/2022).
Momen tersebut bikin siapa pun yang melihat ikut meneteskan air mata.
Langsung simak, yuk!
Belum lama ini video momen terakhir Nabila Ishma dan Eril mendadak jadi sorotan.
Dalam vide tersebut, Nabila Ishma terlihat mengenakan pakaian serba hitam.
Nabila terlihat lemas berhadapan dengan peti jenazah Eril.
Terlihat dalam video tersebut, Nabila Ishma nampak mengajak kekasihnya berbicara sambil menangis.
Terlihat sorot mata Nabila yang nampak sedih melepas kepergian Eril.
Orang-orang di sekitanya pun nampak menjauh seakan memberikan waktu Nabila dengan Eril berdua.
"Nyesek banget liatnya," tulis akun @viral62com, dikutip GridFame.id dari keterangan video.
Banyak netizen yang ikut nyesek melihat momen terakhir Nabila dan Eril tersebut.
Terlebih, diceritakan Nabila Eril adalah sosok yang sangat perhatian dengannya.
"Definisi cinta terakhir"
"Gimana coba ditinggalin sama orang yg mungkin paling enak diajak ngobrol, nyambung kalo ngomong, satu frekuensi"
"Definisi terlalu dalam, semoga tetep diberi kesabaran keihklasan sebesar2nya"
"Gusti, puncak kehilangan yg dalam, seakan-akan masih ada"
Natizen juga meminta orang-orang berhenti menyebut Nabila Ishma cuma pansos.
"Buat yang bully dia, lo semua gak punya hati"
"Stop yg serang Nabila, mungkin klian blm tau rasanya kehilangan"
"Yg kmerin2 bilang dan komen ceweknya pansos, fix mereka nda punya hati"
'Stop ya jangan ada yg hujat dia, kalian gak tau apa yg dia rasakan, jangan pada sok suci"
Source | : | |
Penulis | : | Hani Arifah |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar