GridFame.id - Sosok pemilik Holywings, Ivan Tanjaya kini jadi sorotan publik.
Bukan Hotman Paris atau Nikita Mirzani, salah satu pemilik Holywings sebenarnya adalah pengusaha muda Ivan Tanjaya.
Imbas dari disegelnya belasan outlet Holywings membuat Ivan Tanjaya pun ikut jadi pusat perhatian.
Seperti diketahui Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta akan menyegel 12 outlet Holywings di wilayah Jakarta hari ini, Selasa (28/6/2022).
Penyegelan dilakukan menyusul dicabutnya izin usaha di 12 outlet Holywings Jakarta..
Sebelumnya Holywings menjadi sorotan usai promosi minuman keras yang mengundang kontroversi.
Pasalnya kelab malam kenamaan itu promosi minuman keras gratis bagi pengunjung yang bernama Muhammad dan Maria.
Tak pelak hal itu membuat Holywings dikecam habis-habisan karena dianggap promosi mereka mengandung unsur SARA.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kemudian melakukan penijauan lapangan bersama sejumlah dinas terkait dan jajaran Satpol PP.
Baca Juga: Ini Dia Biodata Ivan Tanjaya, Pemilik Dari Holywings yang Tajir Melintir, Hotman Paris dan Nikita Mirzani Lewat Jauh!
Ditemukan bahwa beberapa gerai Holywings di Jakarta terbukti belum memiliki sertifikat jenis usaha Bar yang telah terverifikasi.
Adapun 12 lokasi outlet Holywings yang dimaksud adalah:
1. Holywings yang berada di Kelurahan Tanjung Duren Utara,
2. Holywings Kalideres,
3. Holywings di Kelapa Gading Barat,
4. Tiger
5. Dragon
6. Holywings PIK
7. Holywings Reserve Senayan
8. Holywings Epicentrum
9. Holywings Mega Kuningan
10. Garison
11. Holywings Gunawarman, dan
12. Vandetta Gatsu.
Di tengah polemik bisnis miliknya, Ivan Tanjaya rupanya melalui berbagai lika-liku sebelum meraih kesuksesan dengan Holywings.
Dilansir dari YouTube resminya, Holywings didirikan oleh PT Aneka Bintang Gading pada 2014.
Perusahaan tersebut memiliki tiga produk, yakni Holywings Bar, Holywings Club, dan Holywings Restaurant.
Outlet Holywings saat ini sudah tersebar di kota-kota besar di Indonesia, mulai dari Jakarta, Bandung, Bekasi, Serpong, Surabaya, Medan, hingga Makassar.
Co-Founder Holywings Ivan Tanjaya menceritakan awal mula berdirinya brand tersebut yang ternyata berawal dari kedai nasi goreng.
Menempuh pendidikan di Beijing, China, Ivan beberapa kali gagal membangun bisnis properti hingga kargo.
Ia lantas kembali ke Tanah Air dan mendirikan kedai nasi goreng bernama Kedai Oppa di Kelapa Gading, Jakarta.
Sayangnya bisnis itu hanya bertahan selama 3 bulan karena terus mengalami kerugian, namun ia tak menyerah.
Ia terus memutar otak dan teringat sebuah bar di Beijing yang kerap dikunjungi saat berkuliah di Negeri Tirai Bambu yang menggunakan live music untuk menarik kedatangan pengunjung.
Di tahun 2014-2015, Ivan menggandeng beberapa temannya untuk mendirikan bar pertama yang menampilkan live music setiap harinya dengan harga termurah di Kelapa Gading.
Sedangkan pada saat itu bar di wilayah Kelapa Gading selalu menarik pengunjung dengan penampilan seorang disk jockey (DJ).
"Holywings tercipta karena gue banget, gue seneng nyanyi, makan, dan minum," ujar Ivan, dikutip dari akun YouTube Holywings.
Minggu-minggu awal berdiri, Holywings ternyata masih sepi pengunjung dan baru setelah dua bulan berjalan dipenuhi pengunjung tiap malamnya.
Melihat antusiasme pengunjung, sembilan bulan berikutnya, Ivan bersama rekan lainnya memutuskan membuka Holywings di Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara.
Saat ini ada 18 outlet Holywings yang tersebar di seluruh kota besar di Indonesia dan Ivan mengatakan dirinya akan melakukan ekspansi bisnis ke Bali bahkan luar negeri.
"Target outlet Holywings di 2022 ada 72 cabang," kata Ivan.
Tak main-main, Holywings akan membangun outlet baru yang berada di kawasan Canggu, Bali dengan luas 3 hektar.
"Rumus kita apa yang belum pernah orang bikin, atau apa yang orang bikin tapi masih kurang, ya kita bikin. Di saat semua orang bikin bar yang ada DJ, kita bikin live music," ungkap Ivan.
Holywings kini juga mulai menerima suntikan modal oleh investor baru, diantaranya Hotman Paris Hutapea dan Nikita Mirzani.
Source | : | Instagram,Youtube |
Penulis | : | Nindy Nurry Pangesti |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar