GridFame.id - Rini S Bon Bon meninggal dunia hari ini, Minggu (10/7/2022).
Lama tak ada kabarnya, dunia hiburan dihebohkan dengan berita duka Rini S Bon Bon meninggal dunia.
Rini S Bon Bon meninggal dunia akibat penyakit yang dideritanya.
Jenazah Rini S Bon Bon dimakamkan dekat rumahnya di TPU Kawi Kawi, Jakarta Pusat, Senin (11/7/2022)
Keluarga menyebut jenazah Rini juga ditumpuk bersama jenazah ibunya.
Jenazah Rini dimakamkan pada siang harinya diiringi keluarga dan para sahabat.
Kepergian Rini S Bon Bon juga membuat rekan sesama artis pun merasa kehilangan.
Doa dan ucapan duka mengalir untuk sang pelawak kenamaan itu.
Belajar dari penyebab meninggalnya Rini S Bon Bon, berikut ini bahaya penyakit yang renggut nyawa sang komedian.
Kabar duka datang dari dunia hiburan Tanah Air. Pelawak Rini S Bon Bon meninggal dunia pada 10 Juli 2022.
Diketahui, artis yang karirnya melejit di erah tahun 90-an ini mempunyai riwayat penyakit diabetes.
Diberitakan KompasTV, Rini S Bon Bon menderita diabetes mellitus sejak 1996, dan bolak-balik ke rumah sakit akibat penyakitnya ini.
Lantas, mengapa diabetes dapat menyebabkan kematian?
Diebetes melitus menjadi salah satu penyakit tidak menular yang berhubungan dengan gula darah.
Dikutip dari laman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), diabetes adalah penyakit kronis yang terjadi baik saat pankreas tidak menghasilkan cukup insulin (hormon pengatur gula darah) atau saat tubuh tidak dapat secara efektif menggunakan insulin yang dihasilkannya.
Komplikasi diabetes
Hiperglikemia atau peningkatan gula darah menjadi efek umum dari diabetes yang tidak terkontrol dan seiring waktumenyebabkan kerusakan serius pada banyak sistem tubuh, terutama saraf dan pembuluh darah.
Pada tahun 2019, diabetes menjadi penyebab langsung dari 1,5 juta kematian dan 48% dari seluruh kematian akibat diabates terjadi sebelum usia 70 tahun.
Baca Juga: Astaghfirullah, Ria Ricis Beri Kabar Buruk Soal Kondisinya Jelang Persalinan, Ada Apa?
Dituliskan The New York Times, orang yang menderita diabetes tidak dapat mengatur kadar gula darahnya.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Nindy Nurry Pangesti |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar