Semakin lama diobati atau ditangani, kerusakan bagian jantung makin besar.
Sedangkan serangan jantung mendadak terjadi saat jantung tidak berfungsi dan tiba-tiba berhenti berdetak. Kondisi ini biasanya disebabkan gangguan kelistrikan jantung yang membuat detak jantung tidak teratur. Hal ini bisa mengganggu fungsi jantung untuk memompa darah.
Akibatnya, darah tidak bisa sampai ke otak, paru, dan organ penting lainnya. Dalam hitungan detik, penderita bisa kehilangan kesadaran sampai meninggal dunia apabila serangan jantung mendadak tidak segera ditangani, dikutip dari Kompas.com.
Rajin Olahraga Tetap Kena Serangan Jantung? Ini Penyebabnya
Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah di RS Pusat Jantung Harapan Kita, Prof. Dr. dr. Yoga Yuniadi Harkit, Sp.JP(K) mengatakan salah satu hal yang bisa saja menjadi penyebab mengapa seorang yang rajin berolahraga mengalami serangan jantung fatal adalah kelalaian mereka melakukan pre-participation screening.
"Sebetulnya gini, karena mereka sebelumnya tidak melakukan Pre-participation screening, jadi screening kesehatan sebelum melakukan aktivitas fisik olahraga atau kompetisi olahraga," kata dr. Yoga, Selasa (18/2/2020) siang.
"Itu penting untuk dilakukan, karena kita merasa sehat dengan rajin olahraga itu kan belum tentu kita sehat dalam konteks yang sebenarnya," lanjutnya. Dalam pemeriksaan awal itu, banyak hal akan dilakukan, salah satunya mengecek kesehatan jantung melalui elektrokardiogram (EKG). Yoga menyebut, apabila kondisi tidak sehat namun dipaksakan tetap melakukan aktivitas olahraga justru bisa memicu akibat yang fatal.
"Kalau dia selama ini status kesehatannya critical, kemudian dibawa olahraga seperti itu, bisa memicu serangan (jantung)," ucap dia. Apalagi menurutnya, seringkali penyakit jantung dimiliki seseorang tanpa terdeteksi sejak awal.
"Pada dasarnya mereka tidak tahu bahwa sebetulnya mereka sudah punya penyakit jantung yang tidak terdeteksi sebelumnya," ujarnya. Karena itu Yoga menyarankan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan menyeluruh jika dinilai rentan terkena penyakit jantung.
Riwayat keluarga dan gaya hidup
Ia menjelaskan, salah satu faktor risiko terkena penyakit jantung adalah adanya riwayat keluarga yang menderita sakit serupa. Namun, itu bukan satu-satunya indikator.
Source | : | tribunnews,wikipedia,kompas |
Penulis | : | Miya Dinata |
Editor | : | Miya Dinata |
Komentar