Putra Siregar mengatakan, semua orang seakan dipaksa untuk mengetahui kasus pemukulan yang bahkan korbannya tidak hadir di muka persidangan.
Menurut suami Septia Yetri itu, tak ada satupun orang yang pantas merasakan apa yang dia rasakan saat ini.
"Siapa pun anak bangsa negeri ini tidak pantas merasakan apa yang saya rasakan, pembunuhan karakter kepada diri saya," ujar Putra Siregar.
"Dan keluarga saya bergulir begitu liar akibat fitnah yang jauh dari fakta dari materi persidangan," sambungnya.
Putra Siregar akui pemberitaan mengenai dirinya cukup membuat frustasi dan depresi.
"Tapi Alhamdulillah kalimat pedoman ayat-ayat suci Al Quran telah membimbing menguatkan jiwa saya bahwa segala hal tidak lah penting di mata manusia, dunia hanya sementara akhirat selamanya," imbuhnya.
Sebagaimana diketahui, dalam sidang beragendakan tuntutan, Putra Siregar dan Rico Valentino dituntut hukuman 10 bulan penjara, dikurangi masa hukuman yang telah mereka jalani.
Sebelumnya diberitakan, kasus pengeroyokan Putra dan Rico terhadap MNA atau N terjadi di salah satu kafe kawasan Senopati, Jakarta Selatan, pada 2 Maret 2022, dikutip dari Kompas.com.
Peristiwa penganiayaan ini berawal saat selebgram Chika Chandrika yang berada di kafe bersama Putra dan Rico mendatangi meja Nur Alamsyah
Berdasarkan rekaman kamera pengawas di kafe tersebut, tidak lama Rico tampak menyusul Chika ke meja MNA dan terjadilah pemukulan terhadap korban.
Putra Siregar juga diduga mendorong hingga menendang korban. Setelah peristiwa tersebut, Nur Alamsyah tak langsung melapor ke polisi dengan alasan memberikan waktu kepada Putra dan Rico untuk meminta maaf.
Source | : | tribunnews,kompas |
Penulis | : | Miya Dinata |
Editor | : | Miya Dinata |
Komentar