“Bagi mazhab Syafi’i, puasa Asyura saja tanpa diiringi puasa sehari sebelum dan sesudahnya, tidak masalah,” tegasnya sebagaimana dikutip.
Dalam kitab tersebut, tak masalah seseorang hanya mengalamalkan puasa Asyura saja.
Seseorang boleh saja hanya berpuasa 10 Muharram tanpa diiringi dengan puasa sehari sebelum dan sesudahnya.
Menganai anjuran untuk berpuasa sehari sebelum dan sesudah Asyura hanya bersifat penyempurnaan saja.
Berbeda dengan keterangan sebelumnya Ustadz Abdul Somad menjelaskan mengenai pelaksanaan puasa Asyura.
“Jangan sama puasanya dengan puasa Bani Israil, ‘bedakan puasamu dengan puasa orang Yahudi’, orang Yahudi puasanya cuma tanggal 19 saja. Maka supaya kita beda dengan Yahudi, puasa 9,10, 11 kalau tak sanggup pilih dua hari saja,” jelasnya dikutip dari kanal YouTube Taman Surga.
Jadi lebih baik sesuaikan dengan kepercayaan dan kemantaban hati masing-masing.
***
Baca Juga: Kapan Puasa Tarwiyah Dilaksanakan? Cek Jadwal Versi Muhammadiyah dan NU
Source | : | nu.or.id,YouTube |
Penulis | : | Nabilah Hermawati |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar