GridFame.id - Benarkah bersiul di malam hari bisa panggil setan?
Banyak yang percaya salah satu cara memanggil setan adalah dengan bersiul di malam hari.
Tak sedikit pula yang mempraktekkan bersiul di malam hari untuk mengobati rasa penasarannya.
Di Indonesia sendiri banyak mitos yang sudah dipercaya secara turun temurun.
Mitos-mitos itu disampaikan oleh para nenek moyang yang kemudian diteruskan sampai anak cucu.
Kepercayaan soal mitos-mitos di Indonesia juga masih cukup kental.
Pasalnya, mitos itu kerap disertai dengan akibat jika nekat melanggarnya.
Kebanyakan mitos berhubungan dengan kebiasaan hidup manusia.
Simak deretan arti mitos yang masih dipercaya masyarakat menurut Islam.
Dilansir dari wajibaca, ada 11 mitos yang sebenarnya benar terjadi bukan bualan.
1. Duduk di atas bantal nanti jadi bisulan.
Pasti banyak yang telah mendengar kata-kata ini keluar dari keluarga, dimana mitos ini berkembang sebagai upaya mengembalikan fungsi barang.
Bantal mulanya memang dibuat untuk kepala, bukan untuk kaki atau bagian tubuh lain, kalau diinjak atau diduduki, bantal jadi kotor, kepala pun ikut kotor saat bantal itu dipakai.
2. Kalau nyapu tidak bersih, suaminya brewokan.
Nah lho, perempuan pasti sudah akrab dengan mitos ini, ya orang-orang masa lampau, khususnya perempuan, menyukai pria mukanya yang bersih dari brewok.
Mitos ini dibuat untuk ‘menakut-nakuti’ perempuan agar mereka menyapu dengan sungguh-sungguh, tak ada kotoran atau debu yang tersisa. Brewok, pada masa itu, melambangkan hal-hal yang belum bersih.
Jadi kalau Anda malas membersihkan rumah, Anda juga bakal dapat lelaki yang malas membersihkan badan juga.
3. Bersiul saat malam hari berarti memanggil setan
Orang pada dasarnya memang takut setan karenanya, mitos ini dibuat agar orang tak bersiul kala malam hari, sebab dapat mengganggu tetangga sekitarnya.
Apalagi di desa suasanannya amat sunyi saat malam, jadi bersiul akan mengganggu istirahat seseorang, hal ini juga berhubungan dengan asas kesopanan.
Dalam Islam sendiri, bersiul merupakan perbuatan yang kurang baik, yakni sama halnya dengan shalat, karena orang musyrikin menjadikan siulan dan tepuk tangan sebagai pengganti doa dan tasbih, ada yang mengatakan, mereka bersiul dan bernyanyi ketika sedang beribadah.
Syaikhul Islam mengatakan, “Orang-orang musyrikin berkumpul di masjidil haram, mereka tepuk tangan dan bersiul-siul. Mereka yakini itu ibadah dan cara shalat . Lalu Allah mencela tindakan mereka itu. Dan Allah sebut itu kebatilan yang dilarang.”(Majmu’ al-Fatawa, 3/427).
4. Potong kuku malam-malam itu pamali.
Sebenarnya mitos ini dibuat untuk menghindari agar tangan orang tak terluka saat memotong kuku malam-malam, apalagi zaman dulu belum ada penerangan listrik, saat malam gelap, bisa-bisa bukan kuku yang terpotong, tapi tangan yang tergores.
5. Anak gadis yang duduk di depan pintu dipercaya sulit dapat jodoh.
Pemikiran ini sebenarnya berkembang untuk mendidik perempuan agar berlaku sopan. Sebab, duduk di depan pintu adalah hal yang kurang sopan, karena secara langsung menghalang-halangi orang untuk masuk atau keluar dari ruangan.
6. Pamali makan menggunakan tutup piring.
Mitos ini berkembang dengan maksud yang baik, tutup piring diciptakan bukan dipakai untuk makan. Pemahaman ini bermaksud mengembalikan peran barang sesuai dengan fungsinya.
Bayangkan, kalau kamu makan dengan tutup piring, pasti menjadi belepotan dan tak karuan, sebab, tutup piring didesain bukan untuk wadah makanan.
7. Gadis yang makan sayap ayam bisa jauh dari jodoh.
Sayap ayam mengandung banyak lemak. Dikhawatirkan, remaja, yang hormonnya sedang tak stabil akan jerawatan setelah makan sayap ayam terlalu banyak.
Itulah yang dimaksud jauh dari jodoh, kalau kulit muka tak bersih, gadis dianggap sulit dapat pacar namun lagi-lagi ini hanya soal pemahaman.
8. Mengambil makanan di meja makan sebelum orang tua mengambilnya dianggap pamali.
Lagi-lagi alasan logis dari mitos ini adalah soal asas kesopanan, oang Indonesia, khususnya orang Jawa, amat menjunjung nilai kesopanan. Menurut mereka, tak sopan bila mendahului orang tua makan. Mitos ini mendidik anak-anak untuk menghargai orang yang lebih tua.
Dari ‘Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu ‘anhu, dia berkata.
سَأَلْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ الْعَمَلِ أَحَبُّ إِلَى اللهِ؟ قَالَ: اَلصَّلاَةُ عَلَى وَقْتِهَا، قَالَ: ثُمَّ أَيُّ؟ قَالَ: بِرُّ الْوَالِدَيْنِ، قَالَ: ثُمَّ أَيُّ؟ قَالَ: اَلْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللهِ
“Aku pernah tanyakan kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, ‘Amal apakah yang paling dicintai Allah?’ Beliau menjawab, ‘Shalat pada waktunya.’ ‘Lalu apa lagi?’ Tanyaku. Beliau menjawab, ‘Berbakti kepada kedua orang tua.’ Lebih lanjut, kutanyakan, ‘Lalu apa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Jihad di jalan Allah.’” [Muttafaq ‘alaih].
Baca Juga: Mitos Alami Kedutan di Mata Jadi Tanda Bakal Dapat Rezeki Melimpah, Begini Menurut Islam
9. Makan sambil tiduran bisa jadi ular.
Orang dulu percaya kalau makan sambil tiduran bisa jadi ular, alasan logisnya tentu soal pencernaan.
Makan sambil tiduran tak baik untuk pencernaan dan bisa membuat orang sakit. Karena itu, mitos tersebut dibuat untuk menakut-nakuti orang zaman dulu.
10. Keluar saat Maghrib bisa diculik wewe gombel.
Orang zaman dulu, apalagi anak-anak, sangat takut dengan wewe gombel yang kabarnya suka menculik, mitos ini dibuat agar anak-anak tak keluar kala magrib.
Sebab, magrib adalah waktunya orang beribadah atau istirahat dari aktivitas seharian. Magrib juga jadi waktu untuk berkumpul bersama keluarga. Itulah sebabnya mengapa mitos ini dibuat dan berkembang di tengah masyarakat agar tetap diam di rumah saat magrib.
Dalil perbuatan ini adalah hadits Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhu ketika beliau menyampaikan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
«إِذَا كَانَ جُنْحُ اللَّيْلِ –أَوْ أَمْسـيتُمْ– فَكُفُّوا صِبْيَانَكُمْ، فَإنَّ الشيطَانَ يَنْتَشـر حِينَئِذٍ، فَإِذَا ذَهَبَ سَاعَةٌ مِنَ اللَّيْلِ فَخَلُّوهُمْ، وَأَغْلِقُوا الأَبْوَابَ، وَاذْكُرُوا اسْمَ اللّهِ، فَإنَّ الشيطَانَ لاَ يَفْتَحُ بَاباً مُغْلَقاً»
“Jika masuk awal malam –atau beliau mengatakan: jika kalian memasuki waktu sore- maka tahanlah anak-anak kalian karena setan sedang berkeliaran pada saat itu. Jika sudah lewat sesaat dari awal malam, bolehlah kalian lepaskan anak-anak kalian. Tutuplah pintu-pintu dan sebutlah nama Allah karena setan tidak bisa membuka pintu yang tertutup” (HR. Al-Bukhari no. 3304 dan Muslim no. 2012).
11. Ke pantai selatan jangan pakai baju hijau atau biru.
Sebenarnya alasannya cukup logis. Pakaian berwarna hijau atau biru jadi terlihat samar ketika orang mengenakannya di pantai.
Ditakutkan, jika ada ombak besar menghantam dan orang tersebut terseret gelombang, tim SAR kesulitan menolong korban karena warna pakaiannya hampir sama dengan warna laut.
Jadi, kamu gak perlu anti sama pamali. Hal-hal tersebut bisa jadi memang buat kebaikanmu sendiri.
Baca Juga: Mitos Burung Hantu Berada di Atap Rumah Menurut Pandangan Islam Ini Penjelasannya
Artikel Ini Telah Tayang Sebelumnya di Sripoku.com dengan Judul "Sering Dilanggar, Ternyata 11 Mitos Ini Benar Terjadi. Jadi Seram Kalau Tahu Begini"
Source | : | Sripoku.com |
Penulis | : | Nindy Nurry Pangesti |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar