GridFame.id - Kisruh rumah tangga Aa Gym dan Teh Ninih kembali menjadi sorotan publik.
Pasangan yang menikah 1988 lalu itu kembali diterpa kabar miring setelah sebelumnya dikabarkan akan bercerai.
Seperti diketahui, tahun 2011 lalu Teh Ninih dan Aa Gym sempat bercerai sebelum akhirnya nikah lagi di tahun 2012.
Kuat dugaan bahwa Teh Ninih tak sanggup dipoligami Aa Gym dengan Teh Rini yang dinikahinya 2006 lalu.
Akhirnya kembali menikah lagi, Teh Ninih berbalik posisi menjadi istri kedua Aa Gym sementara Teh Rini sebagai istri pertama.
Namun bulan April lalu, Muhammad Ghaza Al Ghazali, putra Teh Ninih menyebut Aa Gym sudah menjatuhkan talak tiga pada ibunya.
Kini Ghaza kembali membongkar perlakuan Aa Gym pada Teh Ninih selama 15 tahun terakhir.
Melalui status Facebook-nya, Muhammad Ghaza Al Ghazali mengungkap isi hatinya yang dipendamnya selama ini.
Ghaza yang terlihat memendam kekecewaan mendalam mengungkap fakta rumah tangga Aa Gym dan Teh Ninih.
Diakui Ghaza, selama 15 tahun sang ibu selalu mengalami luka batin bahkan sampai dilarang hadir di pernikahannya.
"Buat apa dia hadir?" Seolah lidahku kelu untuk menjawabnya. Entah apa kalimat apa yang tepat untuk menjawab pertanyaan demikian," tulis Ghaza.
"Untuk apa seorang ibu hadir di pernikahan putranya?". Menurut Anda, apakah jawaban yang tepat untuk pertanyaan tersebut? Akankah Anda menjawabnya dengan mudah? Atau Anda akan terdiam membisu, terperanjat karena ayah Anda bertanya demikian kepada Anda," sambungnya.
Alih-alih marah dan menuntut protes, Ghaza menyebut Teh Ninih justru memilih mengalah hingga batin anak-anaknya ikut terluka.
"Tapi, ya. Begitulah Ibuku. Entah di sudut surga sebelah mana ia dilahirkan. Entah dimana ia menyembunyikan kedua sayapnya. Mengalah, mengalah, dan mengalah. Selalu mengalah. Itulah pilihannya," terang Ghaza memuji sifat Teh Ninih.
"Menjadikan begitu sulit untuk menyusulmu tuk terbang tinggi. Dengan keagungan akhlakmu, kesabaranmu, untuk menghadapi semuanya,"
Seolah sudah tak kuasa menyimpan semua sendiri, Ghaza akhirnya membongkar perlakuan buruk ayahnya pada Teh Ninih selama ini.
Bahkan dengan tegas ia menyebut ada kecurangan yang dilakukan pihak Pengadilan, namun lagi-lagi Teh Ninih memilih bersabar.
"Menyimpan semuanya dengan rapi, memilih untuk diam, kemudian menumpahkannya kepada Sang Pemilik langit dan bumi, dikala kami terlelap dengan mimpi mimpi kami,"
"Ya, betul. Nampaknya kemarin ada sedikit permainan di pengadilan. Begitulah, manusia. Barangkali, waktu 15 tahun belum cukup untuk menyiksamu, mungkin beliau masih perlu waktu untuk merasa puas," terang Ghaza.
"Namun, maaf. Sudah cukup. Sudah cukup sampai sini permainannya. 5 Juni 2020, lusa adalah tepat satu tahun setelah engkau dicerai. Dan, sampai detik ini engkau digantung, dipermainkan. Maaf, saya tak bisa diam," pungkasnya.
Di saat anak-anaknya sigap pasang badan, Teh Ninih ternyata sempat menyinggung soal kehilangan seseorang yang berharga dalam hidup.
Dilansir dari Nova.ID, Teh Ninih sempat mengunggah rekaman suara berjudul Ketika Diuji dengan Kehilangan yang membahas surat Al Baqarah ayat 155.
"Ada pertanyaan dari seseorang yang kehilangan anak.
Ini berarti ujian iman seseorang. Firman Allah di surat Al Baqarah itu. Untuk membaca Innalillah itu lebih berat daripada praktek.
Makna Innalillahi wa inna ilaihi rajiun, kalau dipahami betul, maka kita akan jadi orang yang enggak marah dengan apa yang Allah ujikan kepada kita.
Walaupun itu (Kita kehilangan) orang yang kita cintai, orang yang kita cintai itu bisa anak, harta, pasangan.
Tiba-tiba enggak ada angin enggak ada hujan, kok meninggal, itu kan Allah yang atur," jelas Teh Ninih.
View this post on Instagram
Penulis | : | Lena Astari |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar