GridFame.id – Harga mie instan baru-baru ini diprediksi akan naik hingga 3 kali lipat dari harga biasanya.
Hal naiknya harga mie instan ini diungkapkan oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
Naiknya harga mie instan hingga 3 kali lipat berkait deengan pasokan gandum yang tertahan akibat perang Rusia-Ukraina.
“Belum selesai dengan climate change, kita dihadapkan perang Rusia-Ukrainam di mana ada 180 juta ton gandum tidak bisa keluar jadi hati-hati yang makan mi banyak dari gandum, beso harganya naik 3 kali lipat,” ujarnya dalam webinar Direktorat Jenderal Tanaman Pangan.
Syahrul mengatakan ketersediaan gandum dunia sebenarnya masih aman.
Namun karena adanya konflik global banyak negaa memproteksi diri dan mengamankan pasokan di dalam negeri sehingga rantai pasok impor terganggu dan memicu lonjakan harga.
“Ada gandumnya, namun harganya akan mahal, sementara kita impor terus ini,” imbuhnya,
Tim GridFame.id mencoba membuktikan pernyataan Menteri Pertanian, benarkah harga mie instan akan naik?
Berikut penjelasan lengkapnya.
Harga Mie Instan saat ini
Berdasarkan pantauan tim GridFame.id pada laman resmi Transmart Meruya Jakarta Barat, beberapa harga mie instan masih terpantau normal.
Beberapa merk mie instan masih dibanderol dengan harga Rp2-Rp3 ribuan.
Seperti Indomie rasa kaldu ayam 6.5 gram Rp2.800, Indomie rasa ayam spesial 56gram Rp2.800, Indomie rasa kari ayam 70gram Rp3000.
Indomie mie goreng rasa ayam panggang jumbo 128gr Rp3.800, Indomie mie goreng aceh 90 gram Rp300 dan Indomie goreng ayam geprek 85gram Rp3000.
Sedangkan untuk Mie Sedap milik Wings Group, juga terlihat dalam harga normal.
Sedap mie mi kuah rasa white curry Rp2.600, Sedap mie mi kuah rasa ayam bawang Rp2.500, Sedap mie mi kuah rasa soto Rp2.800.
Sementara untuk varian cup dibanderol dengan harga kisaran Rp4.600 hingga Rp5.300.
Demikian tadi harga mie instan yang masih berlaku hingga saat ini.
***
Baca Juga: Kabar Bahagia Bagi Pecinta Mi! Tak Perlu Takut Lagi, Begini Tips Makan Mi Instan Agar Tetap Sehat
Source | : | Youtube |
Penulis | : | Nabilah Hermawati |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar