"Pasien sudah gelisah, terus dicabut oksigennya. Beberapa kali dipasang oksigennya, dicabut lagi. Enggak lama, jam 06.55 mengembuskan napas terakhir," jelasnya.
Menurut Daniel, penyakit yang diderita Pretty bersumber dari gaya hidupnya selama ini dan sikap abai pada kesehatan tubuh.
"Ya, mungkin (gaya hidup). Kan mendiang ada riwayat pakai narkoba," ucap Daniel.
"Setiap pasien masuk ke kami itu ada riwayat pakai narkoba. Kami periksa semua faktor pendukung. Dia murni karena infeksi paru-paru," jelasnya.
Sebelum mengembuskan napas terakhirnya, ternyata Pretty Amalia sempat menunjukkan gelagat aneh.
Hal itu dijelaskan oleh tim kuasa hukum Pretty, Puspa Pahlupi, menurut penuturan Puspa, Pretty sempat berkata melihat seseorang mondar-mandir seolah menunggunya.
"Pretty sempat cerita sama orang yang jaga, bahwa melihat ada orang di rumah sakit mondar-mandir," kata Puspa.
"Tapi yang nungguin enggak lihat siapa-siapa. Terus dia bilang nyesek dan teriak panggil dokter, tapi dokter enggak ada yang dateng. Hanya ada oksigen di depan pintu dan enggak dipasangkan," sambungnya.
Puspa menyesalkan keterlambatan pihak dokter dalam menanggani kliennya sampai kelaparan sebelum meninggal.
"Hari Jumat kemarin, Pretty disuruh puasa dari jam 10 pagi sampai jam 10 malam untuk diambil darahnya," kenang Puspa.
"Ternyata sampai jam 10 pagi di Hari Sabtu itu tidak ada tindakan apa pun sampai Pretty itu lemas, terus akhirnya sama temen-temennya baru dikasih susu sama makanan," sambungnya.
Seolah menyiratkan dirinya tak sanggup bertahan, Puspa menyebut Pretty sempat mengeluh sakit di bagian dada dan mual-mual pada Sabtu (3/11/2018).
"Terus, Minggu pagi atau subuh, hidung sama mulutnya keluar darah. Setelah itu dia lemes, kemudian tangannya dingin dan pucat. Tapi alhamdulillah dia meninggalnya husnul khotimah, enggak teriak atau lainnya," ucap Puspa
Jenazah Pretty Asmara telah dimakamkan di kampung halamannya di Lumajang atas permintaan keluarga, pada Senin (5/10/2018) pagi.
Baca Juga: Aura Orang Akan Meninggal Bisa Dilihat dari Wajah, Biasanya Sorot Mata Berubah Jadi Begini
Penulis | : | Lena Astari |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar