GridFame.id – Saat ini pelaksanaan vaksin booster kedua sudah mulai dilakukan pemerintah.
Vaksin booster kedua resmi dimulai terlebih dahulu kepada tenaga kesehatan (nakes).
Pertimbangan dalam pemberian suntik vaksin booster kedua dilakukan yakni mengenai masalah antibodi.
Antibodi pasca vaksinasi Covid dikhawatirkan akan semakin menurun terlebih telah 6 bulan lebih berjalan.
Padahal saat ini kasus Covid atau pasien aktif hingga isolasi tengah meningkat di Indonesia.
Untuk itu pemerintah saat ini memprioritaskan para tenaga kesehatan untuk segera menerima suntik vaksin booster kedua.
Karena tenaga kesehatan (nakes) adalah salah satu yang masuk ke dalam kelompok rawan Covid.
Maka dari itu suntik vaksin booster kedua dilakukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh nakes.
Diketahui, vaksin booster kedua diyakini dapat membantu meningkatkan antibodi yang kemungkinan berkurang pasca enam bulan divaksinasi booster pertama.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dulunya pernah menyampaikan bahwa vaksin booster kedua dapat dilakukan dalam interval minimal 6 bulan sejak booster pertama diberikan.
Dikarenakan efikasi vaksin dalam waktu tersebut dinilai menurun.
Baca Juga: Vaksin Booster Kedua Pakai Apa? Jangan Asal-asalan Cek Panduan Kemenkes
Lantas kombinasi vaksin booster kedua seperti apa yang disarankan?
Dikutip dari Kemenkes, berikut ini beberapa kombinasi vaksin booster kedua Covid yang disarankan.
Booster pertama AstraZeneca:
Moderna (setengah dosis), Pfizer (setengah dosis), atau AstraZeneca (dosis penuh).
Booster pertama Sinovac:
AstraZeneca (setengah dosis), Pfizer (setengah dosis), Moderna (dosis penuh), Sinovac (dosis penuh), Zifivax (dosis penuh).
Booster pertama Pfizer:
Pfizer (dosis enuh), Moderna (setengah dosis), AstraZeneca (dosis penuh).
Booster pertama Moderna:
Moderna (setengah dosis), Pfizer (setengah dosis).
Booster pertama Sinopharm:
Sinopharm (dosis penuh).
Baca Juga: Prioritas Penerima Vaksin Dosis Keempat yang Direncanakan Pemerintah
Source | : | Kemenkes RI |
Penulis | : | Nabilah Hermawati |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar