GridFame.id - Kabar mengejutkan datang dari jebolan AFI 2, Nana AFI berduka.
Keluarga remuk hatinya orang tercinta meninggal dunia.
Kabar duka banyak tersebar di jagat maya, akun instagram Nana AFI pun banjir ucapan belasungkawa.
Nana AFI merupakan jebolan ajang berbakat Akademi Fantasi Indosiar musim 2.
Nana AFI adalah salah satu peserta ajang pencarian bakat menyanyi musim ke-2 dimulai dengan konser penentuan akademia yang dilaksanakan pada tanggal 13 Maret 2004 dan berakhir dengan konser inaugurasi pada tanggal 26 Juni 2004.
Sosok Nana AFI
Pemilik nama Nana Kusumawati ini tereliminasi pada 24 April 2004, ketika itu ia menyanyikan lagu 'Terus Berlari' dari penyanyi Dewi Yull.
Nana menjadi akademia ketiga yang harus meninggalkan panggung menyanyi AFI kala itu.
Sementara di konser inagurasi sekitar 26 Juni 2004, Nana berduet dengan Tia AFI menyanyikan lagu berjudul 'Ku Sadari' dari RSD.
Akademi Fantasi Indosiar (disingkat AFI) sendiri dikutip dari Wikipedia adalah suatu ajang pencarian bakat dalam bidang tarik suara yang diadaptasi dari acara berjudul La Academia di Meksiko, dan merupakan salah satu ajang pencarian bakat menyanyi di media massa yang paling awal di Indonesia di samping Asia Bagus dan Indonesian Idol.
Semua finalis yang berhasil masuk di AFI akan dipanggil sebagai "akademia" dan menjalani karantina selama 3 bulan. Para akademia tersebut bersaing untuk menjadi juara dan berkesempatan untuk memenangkan hadiah utama berupa sebuah mobil beserta uang tunai.
AFI merupakan versi kedua dari La Academia di Asia setelah Akademi Fantasia di Malaysia. Setelah Indonesia, Thailand dan Singapura juga membuat acara serupa dengan nama Academy Fantasia, serta Filipina dengan nama Pinoy Dream Academy (dulunya merupakan Philippine Idol).
AFI merupakan program pencarian bakat yang saat ini rating Grand Final musim pertama dan keduanya belum bisa dikalahkan oleh program pencarian bakat manapun di Indonesia[butuh rujukan] sekaligus menjadi pelopor ajang pencarian bakat di televisi Indonesia.
Masing-masing dari Konser AFI berjalan selama 9 minggu ditambah 1 minggu untuk Konser E-Club, konser di mana para akademia yang telah tereliminasi diadu kembali untuk meraih predikat Juara Favorit. Pemilihan dilakukan dengan cara SMS ke 3977 dan Premium Call ke 0809-1-800-900.
Setelah terpilih menjadi akademia, mereka dikumpulkan dalam sebuah asrama untuk dikarantina. Di sana mereka dilatih oleh para pengajar profesional yang meliputi bidang koreografi, psikologi, olah vokal, nada, akting, dan bahasa Inggris.
AFI dipimpin oleh seorang Kepala Sekolah, yaitu Tamam Husein. Seluruh kegiatan akademia di dalam asrama didokumentasikan dan disiarkan di Indosiar dengan nama acara Diary AFI.
Pada tahun 2007, AFI dihentikan untuk sementara. Januari 2010, Indosiar secara resmi mengumumkan bahwa AFI akan digelar lagi dengan format yang baru pada saat malam puncak perayaan ulang tahun Indosiar ke-15.
Namun, pada saat itu, tanpa alasan yang jelas Indosiar tidak mewujudkannya hingga akhirnya pada Mei 2013, secara resmi melalui akun Twitter resmi Indosiar, Indosiar mengumumkan bahwa AFI 2013 akan hadir setelah program The Voice Indonesia dengan format yang baru dan audisi akan dimulai pada Agustus 2013. AFI resmi diakhiri pada Februari 2014 dan digantikan dengan Pop Academy pada tahun 2020, dikutip dari Wikipedia.
Suami Nana AFI Meninggal Dunia
Nana AFI berduka sang suami tercinta Ferdika Yuni Kurniawan dikabarkan meninggal dunia, Senin (22/8/2022).
Suami Nana AFI berpulang diduga karena sakit. Nana pun mengungkapkan duka mendalamnya kehilangan orang tercinta, ia mengaku masih terasa seperti mimpi.
"Masih ngerasa ini semua mimpi," tulis Nana di akun stories instagram miliknya dikutip tim GridFame.id, Selasa (23/8/2022).
Akun instagram Nana AFI pun banjir ucapan belasungkawa dari netizen.
"Innalillahi turut berdukacita ya ka nana," tulis akun Sukaen***.
"Turut berduka cita, kak. Semoga diberi ketabahan sekeluarga," tulis akun Afi_mania.
"Turut berdukacita buat ferry family.... God bless u," tulis akun Cimoe***.
Rekan sesama jebolan ajang pencarian bakat bareng Nana pun ikut berduka, sebut saja salah satunya Nia Adit AFI.
Di sisi lain, ternyata kabar tentang para jebolan ajang pencarian bakat cukup banyak dicari publik.
Berikut ini, 5 alumni finalis ajang pencarian bakat yang ternyata sudah tiada.
Siapa saja?
Selain menyuguhkan bakat calon penyanyinya, acara pencarian bakat pun menjanjikan kariri yang sukses bagi pesertanya. Sebut saja Judika, Fatin Shidqia Lubis hingga Marion Jola, nama-nama mereka kini cukup dikenal oleh masyarakat Indonesia.
Namun diantara banyakanya finalis ajang berbakat tersebut, ada pula mereka yang ternyata menyimpan fakta pilu. Dilansir Sripoku.com dari berbagai sumber, ke 5 finalis ajang berbakat ini ternyata sudah meninggal.
Bahkan salah satunya disebabkan karena dugaan pembunuhan.
Berikut 5 alumni pencarian ajang berbakat tersebut.
1. Luri AFI
Luri Dini Ayu Safitri atau yang dikenal sebagai Luri AFI, lahir di Surabaya, Jawa Timur, 25 November 1985. Di AFI 2005, Luri berhasil menjadi finalis empat besar.
Setelah lulus dari AFI, ia merilis album bertajuk Funtastic dengan single utama Dengarlah. Di AFI 2005, Luri berhasil menjadi finalis empat besar.
Setelah lulus dari AFI, ia merilis album bertajuk Funtastic dengan single utama Dengarlah.
Arjuna juga salah satu finalis AFI ketika itu. Sekitar empat tahun dari keikutsertaan Luri di AFI, ia mengembuskan napas terakhirnya pada 11 Januari 2009, pada pukul 23.00 WIB malam, saat berusia 23 tahun.
Kabarnya, ia meninggal setelah melahirkan sang anak, Shifardy Satriyo Prananda. Luri sempat koma, lalu meninggal ketika anaknya baru berumur sembilan hari.
2. Seni 'Kondang In'
Seni atau Sani lahir dengan nama Seni Maryani. Seperti dirangkum TRIBUNNEWS.com, semasa hidupnya, Seni mengikuti ajang pencarian bakat bernyanyi Kontes Dangdut Indosiar atau Kongdang In musim kedua pada 2008.
Tercatat, Seni berhasil tembus sebagai finalis lima besar Kongdang In. Namun, pada 2010, kabarnya ia memutuskan mundur dari dunia hiburan Tanah Air, saat berusia 24 tahun lantaran memilih membangun rumah tangga.
Sepi dari pemberitaan publik sejak memutuskan menikah, Seni dikabarkan mengidap penyakit kuning dan akhirnya meninggal dunia saat hamil tujuh bulan. Sayang, berdasarkan informasi yang beredar, belum ada informasi kapan tepatnya Seni mengembuskan napas terakhir.
3. Decha 'Stardut'
Decha Stardut meninggal di usia 22 tahun, setelah melawan penyakit komplikasi selama berbulan-bulan. Informasi dihimpun TRIBUNNEWS.COM, Decha adalah penyanyi dangdut pemenang kontes Stardut 2007 yang tayang di Indosiar.
Selepas dari Stardut, Decha sempat melebarkan karier ke musik pop. Namun, takdir berkata lain, Decha yang lahir di Cianjur, 15 Desember 1991 itu mengembuskan napas terakhir saat dirawat di Rumah Sakit petang.
Jasad Decha dimakamkan di TPU Sinarlaya, Cianjur. Sebelum meninggal dunia, Decha sempat mengalami sakit parah yang awalnya disinyalir dari paru-paru, lantas menjalar ke bagian otak.
Ia juga memiliki riwayat sakit tipes.
4. Fahmi Nyahnyah 'API'
Audisi Pelawak TPI atau API 2005 meluluskan salah satu grup pelawak asal Medan, Nyahnyah. Personel grup lawak tersebut adalah Fahmi, Ophe, dan Abrar.
Fahmi merupakan salah satu personel Nyahnyah yang cukup menarik perhatian publik kala itu. Dengan perawakan kecil, Fahmi yang bertinggi badan 112 sentimeter mampu menghibur penonton.
Fahmi atau Mohammad Iqbal Fahmi tersebut lahir pada 23 April 1976. Lulus dari API, grup lawak Nyahnyah sempat melanjutkan karier di dunia hiburan Tanah Air.
Grup ini satu angkatan dengan Bajaj, yang sampai sekarang berhasil menjaga eksistensinya. Perjalanan Fahmi di dunia hiburan nyatanya tidak berlangsung lama, lantaran ia meninggal dunia.
Sebagaimana diberitakan media daerah Riau, Fahmi meninggal pada Sabtu, 3 Februari 2007, sekitar pukul 04.30 WIB pagi. Ia meninggal saat berusia 31 tahun, karena penyakit asma dan diabetes.
5. Mike Mohede
Michael Brabawa Mohede atau Mike Mohede, penyanyi jebolan ajang pencarian bakat Indonesian Idol tersebut meninggal di usia muda yakni 32 tahun akibat serangan jantung. Menurut sang manajer, Indra Djamal, Mike meninggal sekitar pukul 17.30 WIB di kediamannya, Jalan Kuricang Raya 6C-1/21 Bintaro Jakarta Selatan.
"Kalau kata dokter salah satu kemungkinan karena serangan jantung," ujar Indra ketika ditemui di Rumah Sakit Premier Bintaro, Sektor 7, Tangerang Selatan, Minggu (31/7/2016). Djamal menambahkan, pada saat dibawa ke rumah sakit, nyawa mike sudah tidak dapat diselamatkan tim dokter.
"Sampai UGD menurut dokter sudah tidak ada. 30 menit sebelum dibawa ke rumah sakit sudah tidak ada kata dokternya. Jadi pukul 18.02 WIB rekam medisnya di rumah sakit," tandasnya. Ya, ketika takdir Tuhan menyapa, manusia tentunya tidak bisa berbuat apa-apa, dikutip dari Tribunnews.
Source | : | Instagram,tribunnews,wikipedia |
Penulis | : | Miya Dinata |
Editor | : | Miya Dinata |
Komentar