GridFame.id - Aura orang akan meninggal sudah terlihat di 40 hari jelang ajal menjemput.
Aura orang akan meninggal juga bisa dilihat bahkan sehari sebelum ajal, terlihat dari fisik ataupun perubahan sikap.
Aura orang akan meninggal sepertinya setiap orang akan berbeda.
Setiap manusia akan menghadapi kematian, sebagaimana takdirnya yang telah ditetapkan Allah SWT.
Baik orang yang masih muda, tua, sakit maupun sehat tidak akan bisa menghindari kematian.
Bahkan orang yang tidak memiliki riwayat sakit atau sebab pun bisa meninggal dunia atas izin Allah SWT.
Hanya saja Allah SWT telah menentukan cara mati seseorang baik tempat maupun waktunya.
Meski begitu, manusia tidak ada yang tahu, ajal datang kapan terhadapnya.
Oleh karena itu, Allah SWT memerintahkan umat-Nya agar selalu beribadah dan beramal sholeh, agar ketika meninggal dunia memiliki harta di akhirat.
Yang dimaksud harta di akhirat adalah amalan-amalan yang telah dikerjakan saat di dunia.
Dan orang yang meninggal dunia pasti akan menjalani sakaratul maut.
Saat mengalami sakaratul maut ada cara yang berbeda didapatkan orang yang beriman dan tidak.
Baca Juga: Sebaiknya Peka, Aura Orang Akan Meninggal Bisa Diketahui dari Irama Napas yang Berubah Begini
Ustaz Syafiq Riza Basalamah menjelaskan cara sakaratul maut orang yang beriman dan tidak beriman.
Beda Tanda Kematian Sakaratul Maut Orang Beriman dan Tidak
Bahkan amalan serta ibadah yang dikerjakan saat di dunia juga bisa membantu ketika ingin meninggal dunia alias mengalami sakaratul maut.
Lalu, seperti apakah cara orang yang beriman dan tidak saat mengalami sakaratul maut saat ingin meninggal dunia?
Dilansir melalui channel YouTube Tanaashuh dikutip Tribunkalteng.com, Selasa (10/5/2022).
Ustadz Syafiq Riza Basalamah kini menjelaskan cara sakaratul maut untuk orang yang beriman dan tidak beriman.
Menurut Ustaz Syafiq Riza Basalamah, sakaratul maut pasti akan dirasakan oleh orang yang akan meninggal dunia.
"Ya namanya dicabut nyawanya semuanya pasti merasakan sakaratul maut," ucap Ustaz Syafiq Riza Basalamah.
Pendakwah berjabis itu menyebutkan rasa sakit saat sakaratul maut, membuat orang yang akan meninggal dunia tak bisa berteriak lagi.
"Rasa sakit itu membuat orang sudah tak bisa teriak," ungkapnya.
Ustaz Syafiq Riza Basalamah pun menjelaskan cara sakaratul maut untuk orang yang beriman dan tidak.
Menurutnya, dalam sebuah riwayat dijelaskan tentang sakaratul maut orang yang beriman akan meninggal dunia dengan mendadak.
"Orang yang mati mendadak itu kalau orang itu beriman, maka sebagai tempat istirahat buat mukmin," tuturnya.
Meski menjalani sakaratul maut, menurut Ustaz Syafiq orang yang beriman tidak merasakan sakit berkepanjangan.
"Istirahatnya tetap merasakan sakarat tapi tidak merasakan sakit yang berkepanjangan," terangnya.
Ustaz Syafiq Riza Basalamah mengatakan bahwa hal yang aman bagi orang beriman yang siap meninggal dunia.
Sebab, orang beriman tidak akan merasakan sakit berkepanjangan ketika mengalami sakaratul maut.
Namun, menurut Ustaz Syafiq Riza Basalamah berbeda bagi orang jahat atau tidak beriman.
Menurutnya, meninggal dunia secara mendadak adalah sakaratul maut yang paling menyakitkan serta hukuman dari Allah SWT untuk orang tidak beriman.
Ustaz Syafiq Riza Basalamah mengatakan orang tidak beriman akan merasakan sakit yang teramat dalam saat sakaratul maut.
"Buat orang jahat, maka mati mendadak itu adalah pencabutan nyawa yang paling menyakitkan sekali," jelasnya.
Tak hanya merasa sakit, hal itu juga merupakan hukuman dari Allah SWT lantaran tak sempat bertaubat kepada-Nya. "Hukuman dari Allah SWT karena dia belum sempat bertaubat," imbuhnya, dikutip dari Tribunnews.
40 Hari Sebelum Ajal
Tanda-tanda kematian ini juga muncul setelah masuk waktu Ashar, bagian pusat dari tubuh kita akan berdenyut. Itu pertanda bahwa daun yang tertulis nama kita dari pohon yang terletak di Arshy Allah SWT telah gugur.
Lalu malaikat maut mengambil daun tersebut dan segera membuat persiapan di antaranya mulai mengawasi kita setiap saat.
Dan sesekali malaikat maut menampakkan dirinya kepada orang yang akan dicabut nyawanya dalam wujud manusia, dan seketika itu pula orang itu akan terasa terkejut dan bingung melihat malaikat maut.
Walaupun malaikat maut wujudnya hanya satu, tapi atas izin Allah SWT dia mampu mencabut nyawa seseorang dalam waktu yang bersamaan.
7 Hari Sebelum Kematian
Tanda ini muncul setelah masuk waktu Ashar, tanda-tanda kematian ini hanya diberikan Allah SWT terhadap orang yang diuji Allah dengan sakit.
Biasanya orang yang sedang sakit tak berselera makan, tiba-tiba ingin makan. Ini merupakan isyarat dari Allah bahwa kematian memang benar-benar sudah dekat.
Pada suatu saat akan terasa denyutan di tengah dahi kita, yaitu antara dahi kanan dan dahi kiri. Jika tanda-tanda kematian ini dapat dirasakan, maka sebaiknya berpuasalah kita setelah itu.
Supaya perut kita tak mengandung banyak najis, dan ini akan memudahkan orang lain untuk memandikan jasad kita. Setelah itu pula mata hitam kita tak bersinar lagi, dan bagi orang yang sakit, hidungnya perlahan akan masuk ke dalam, ini dapat terlihat jelas kalau dilihat dari sisi tubuh kita.
Telinga akan layu dan berangsur-angsur masuk ke dalam. Tapak kaki tegak berangsur-angsur lurus ke depan dan sukar untuk ditegakkan lagi.
3 hari, kematian diambang pintu.
Pada suatu saat akan terasa denyutan di tengah dahi kita, yaitu antara dahi kanan dan dahi kiri. Jika tanda-tanda kematian ini dapat dirasakan maka sebaiknya berpuasalah kita setelah itu.
Supaya perut kita tak mengandung banyak najis, dan ini akan memudahkan orang lain utk memandikan jasad kita. Setelah itu pula mata hitam kita tak bersinar lagi, dan bagi orang yg sakit, hidungnya perlahan akan masuk ke dalam, ini dapat terlihat jelas kalau dilihat dari sisi tubuh kita.
Telinga akan layu dan berangsur-angsur masuk ke dalam. Tapak kaki tegak berangsur-angsur lurus ke depan dan sukar untuk ditegakkan lagi.
Sehari sebelum kematian.
Tanda-tanda kematian ini juga terjadi setelah waktu ashar, kita akan merasakan denyutan di bagian ubun-ubun, ini menandakan kita sudah tak sempat lagi melihat waktu ashar di keesokan harinya.
Source | : | tribunnews |
Penulis | : | Miya Dinata |
Editor | : | Miya Dinata |
Komentar