Hal itu berawal ketika mereka tiba di rumah ketua RT, tak sengaja anak angkat Dorce bertemu dengan saudara kandung Dorce untuk membuat surat yang sama.
Sontak, percekcokan pun tejadi lagi, hingga masyarakat setempat harus menengahi kedua belah pihak.
“Bukan kami mau ngajak ribut, tapi kalo mama tidak mengamanahkan untuk memberi kenapa kami harus rebut,” kata anak angkat Dorce Gamalama.
Tak terima disebut mendiang Dorce Gamalama tak mewasiatkan harta warisan untuk saudara kandung.
Kakak kandung Dorce Gamalama pun ngotot meminta agar pihak anak angkat membuka surat wasiatnya kepada publik.
“Dengerin dulu, sekarang gini aja kalau memang itu ada surat wasiatnya sekarang buka aja,” kata salah seorang saudara kandung Dorce Gamalama.
Pihak anak angkat Dorce Gamalama pun mengiyakan akan membuka surat wasiat akan tetapi meminta untuk dibiarkan membuat surat ahli waris tersebut.
“Iya kami buka, tapi biarkan dulu kami buat surat ahli waris,” kata anak angkat Dorce Gamalama.
Pihak saudara kandung Dorce Gamalama pun bersikukuh menghalangi niat itu, mengeklaim bahwa dialah ahli warisnya.
“Gak bisa, aku ahli warisnya, abang aku ahli warisnya,” kata salah seorang saudara kandung Dorce Gamalama.
Source | : | Tribun-Medan.com |
Penulis | : | Ayudya Winessa |
Editor | : | Ayudya Winessa |
Komentar