GridFame.id - Dunia hiburan Indonesia kembali berduka.
Pedangdut Elvy Sukaesih bawa kabar duka salah satu penyanyi senior meninggal dunia kemarin, Selasa (12/4/2022).
Lewat akun instagram milik Elvy Sukaesih, kabar duka ini dibagikan.
"Innaalillaahi wainnaa ilaihi rojiuun," tertulis di akun instagram Elvy Sukaesih.
Doa pun tak lupa dituliskan melengkapi kabar duka pada unggahan yang mendapat perhatian netzien lebih dari 2 ribu ini.
"Al Fatihah," tertulis dalam unggahan.
Kolom komentar akun instagram Elvy Sukaesih pun banjir ucapan belasungkawa.
Sang pedangdut senior menghembuskan nafas terakhir pada pukul 12.30 WIB kemarin.
Sebelum meninggal sang pesohor tanah air ini dikabarkan terkena stroke, kondisinya pun sudah membaik namun ternyata takdir berkata lain.
Pedangdut Senior Ona Sutra Nasution Meninggal Dunia
Kabar duka datang dari pedangdut senior Ona Sutra Nasution yang meninggal dunia Selasa (12/4/2022).
Kabar meninggalnya Ona Sutra Nasution ini dibagikan langsung oleh pengamat film Yan Widjaya lewat Twitter.
"RIP Ona Sutra (Langkat 1954 - Citayam 12/4/2022).
Sang pedangdut yang angkat nama sejak debut album #Terbayang-bayang/1990," tulis Yan dilansir dari Twitter, Selasa (12/4/2022).
Sebelumnya, Ona Sutra juga sempat dikabarkan terkena stroke ringan hingga harus dilarikan ke rumah sakit.
Kondisi Ona Sutra sebenarnya sempat membaik bahkan ia memutuskan tinggal di Medan dan beberapa kali mengisi acara offline.
Semoga istirahat dengan tenang Ona Sutra & amal ibadahnya diterima di sisi Tuhan, dikutip dari Tribunstyle.
Elvy Sukaesih Berduka
Lewat akun instagram milik Elvy Sukaesih, ia membawa kabar duka penyanyi Ona Sutra meninggal dunia.
"Telah meninggal dunia hari ini Selasa 12 April 2022 jam 12.30 wib di CITAYAM, DEPOK teman, sdr, sahabat kita, Artis senior H. ONA SUTRA.
Allaahummaghfirlahuu, warhamhuu wa.afihii wa'fuanhu..
Alfatihah...," tulis Elvy Sukaesih dikutip tim GridFame.id.
Kondisi Membaik Jadi Tanda Orang Akan Meninggal Dunia
Menurut sains, gejala kematian atau tanda orang akan meninggal memang tak selalu tampak seperti death rattle, terminal agitation, ataupun sesak nafas.
Gejala bisa jadi tampak halus dan kerap diartikan sebagai kesembuhan.
Fenomena kembali segar menjelang kematian itu diabadikan sejak masa Hippocrates dan Ibnu Sina.
Mereka mengungkapkan, penderita penyakit mental memperoleh kesadaran kembali ketika ajal sudah dekat tanpa diketahui sebabnya.
Michael Nahm dalam publikasinya di Journal of Near death Experience pada tahun 2009 memperkenalkan istilah "terminal lucidity" untuk menggambarkan fenomena tersebut.
Dalam publikasi itu, dia menggali 80 referensi hasil penelitian fenomena terminal lucidity pada pasien yang menderita penyakit mental.
Lewat publikasi yang berasal dari 50 penulis itu, dia berhasil mengungkap 49 kasus terminal lucidity.
Sejak publikasi itu, Nahm sudah merilis makalah laporan kasus terminal lucidity. Salah satunya yang terjadi pada Anna Katharina Ehmer, dipublikasikan di jurnal Death and Dying pada 1 Februari 2014.
Dalam publikasi itu, dokter melaporkan bahwa Ehmer menyanyikan lagu-lagu kematian setengah jam sebelum kematian benar-benar menjemputnya.
Menurut Nahm, perilaku itu juga kerap dijumpai pada orang lain yang akan meninggal.
Apa yang memicu "terminal lucidity"? sampai saat ini, pemicunya masih misteri.
Nahm masih menggugah kesadaran banyak peneliti untuk menaruh perhatian pada soal itu.
Pada pasien yang mengalami tumor otak, kata Nahm seperti dalam tulisan Peskin di New York Times 11 Juli 2017 lalu, terminal lucidity bisa dipicu oleh penyusutan otak yang berakibat pada pikiran yang lebih jernih.
Tapi, pada penyakit ginjal, jantung, atau orang sehat, penyebabnya belum diketahui.
Nahm mengatakan, penelitian pada terminal lucidity bermanfaat secara medis maupun bagi keluarga yang ditinggalkan. Mereka bisa lebih siap menghadapi kematian orang yang dicintainya, dikutip dari Kompas.com.
Penulis | : | Lena Astari |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar