"Pada abad 15 ada gerakan menangkap dukun-dukun, semua dukun dibakar," kata UAS.
Namun menurutnya, gerakan menangkap dukun itu sebenarnya terinspirasi dari apa yang pernah terjadi pada masa Kekhalifahan Islam.
"Jauh sebelum itu, pada masa setelah Nabi Muhammad meninggal digantikan Abu Bakar As Sidq sebagai pemimpin dua tahun digantikan oleh Umar. Pada masa Umar diadakan razia dukun semua dukun ditangkap disuruh bertaubat."
"Jadi kira-kira beberapa ratus tahun setelah itu, Eropa terinspirasi dengan itu," terang UAS.
Berkaca pada kasus diatas, UAS pun menginginkan kalau dukun-dukun saat ini lebih baik ditangkap saja.
"Kalau kita mau bersih, maka dukun-dukun itu harus ditangkap," lanjut UAS.
UAS kemudian mengungkap bahwa keyakinan setiap umat kepada Tuhannya akan membuat setan tidak berani mengganggunya.
"Keyakinan itulah yang membuat setan tidak bisa masuk, dalam dialog setan mengatakan, 'Aku akan datangi mereka dari depan, dari belakang, dari kanan, dari kiri aku datangi, dari semua sisi tapi ada satu yang tidak bisa aku datangi, mereka yang tulus, mereka yang menyerahkan diri ke Tuhan'. Setan tidak bisa masuk tidak ada akses masuk," terang UAS.
Source | : | Tribunnews.com |
Penulis | : | Ayudya Winessa |
Editor | : | Ayudya Winessa |
Komentar