“Menurut dokter, istri saya harus melanjutkan kemoterapi sebagai pengobatan untuk membunuh sel kanker. Berhubung terapi tersebut belum tersedia, akhirnya dokter membuat rujukan tersebut ke Rumah Sakit Sardjito Jogjakarta. Di sana, istri saya menjalani kemoterapi beberapa kali tanpa ada biaya tambahan sedikit pun. Saya merasa sangat bersyukur adanya Program JKN-KIS, saya tidak bisa membayangkan berapa besar biaya yang harus saya keluarkan mulai dari tindakan operasi sampai kemoterapi seperti ini,” tutur Marcelianus.
Setelah semuanya dijalani, istrinya pun sehat dan dapat beraktivitas normal kembali.
Marcelianus pun merasa sangat senang dan berterima kasih atas diselenggarakannya Program JKN-KIS.
“Saya merasa tidak ada yang sulit dengan JKN-KIS selama mendapatkan pelayanan kesehatan dan yang paling penting program ini harus terus berjalan karena tidak menutup kemungkinan banyak masyarakat di luar sana yang membutuhkan," ujarnya.
Source | : | BPJS Kesehatan |
Penulis | : | Lena Astari |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar