GridFame.id - Tahukah penyebab miom bersarang dalam tubuh?
Masih banyak yang mempertanyakan tentang penyebab miom ada dalam tubuh.
Penyebab miom pada tiap orang memang kerap berbeda-beda
Rupanya ada banyak faktor yang memengaruhi miom.
Kista dan miom (mioma) adalah tumor jinak karena pertumbuhan jaringan yang tidak normal.
Kista dan miom yang tumbuh di rahim atau ovarium dapat memengaruhi kesuburan wanita.
Sekilas keduanya mirip dan memiliki gejala yang sama, tapi pada dasarnya masalah kesehatan ini sangat berbeda.
Benjolan tumor jinak seperti kista dan miom kerap disalahartikan sebagai lemak perut.
Akan tetapi, miom dan kista memiliki ciri-ciri khas tersendiri yang dapat dikenali dengan mudah.
Sebelum lakukan operasi miom, kenali dulu gejala miom yang jarang disadari.
Apa saja?
Baca Juga: Simak Pengalaman Operasi Miom Pakai BPJS, Ternyata Mudah Banget!
Mioma atau miom adalah benjolan tidak ganas yang tumbuh di dalam atau sekitar rahim.
Benjolan tersebut bisa berupa jaringan otot dan jaringan fibrosa. Masalah kesehatan ini terkadang juga dikenal dengan sebutan fibroid.
Miom biasanya dialami wanita yang masih subur, antara usia 30 sampai 50 tahun.
Ukuran miom juga bervariasi, bisa sekecil kacang polong sampai sebesar melon.
Kendati ukurannya cukup besar, miom kebanyakan tidak berbahaya atau tidak berpotensi berkembang menjadi kanker.
Berikut beberapa gejala miom dan penyebabnya yang perlu diketahui.
Banyak wanita yang memiliki miom tapi tidak menyadarinya. Pasalnya, penyakit ini terkadang tidak menunjukkan gejala spesifik.
Gejala penyakitnya sangat dipengaruhi lokasi, ukuran, dan jumlah miom yang tumbuh di rahim.
Baca Juga: Operasi Miom ditanggung BPJS Bila Ada Syarat Ini, Catat Baik-baik!
Melansir Mayo Clinic, beberapa gejala miom yang kerap dikeluhkan di antaranya:
1. Pendarahan haid yang berat
2. Haid berlangsung lebih dari seminggu
3. Nyeri panggul
4.Sering kencing
5. Susah mengosongkan kandung kemih
6. Sembelit
7. Sakit punggung
8. Nyeri saat berhubungan seks
Setiap wanita perlu berkonsultasi ke dokter jika mengalami beberapa ciri-ciri miom di atas.
Terlebih jika nyeri panggul sering kumat, haid sangat sakit dan berkepanjangan, ada pendarahan di luar jadwal haid, dan anemia tanpa sebab jelas.
Melansir NHS, miom bisa berkembang karena pengaruh hormon estrogen. Hormon ini merupakan hormon reproduksi wanita yang dihasilkan ovarium atau indung telur.
Tak pelak, penyakit ini kerap muncul saat organ reproduksi wanita sedang aktif.
Ketika kadar estrogen sudah menurun atau rendah saat menopause, risiko terkena miom juga menurun.
Ada beberapa faktor risiko yang bisa jadi penyebab miom, antara lain:
Pola pertumbuhan miom juga bervariasi. Ada yang tumbuhnya lambat, cepat, atau ukurannya ajek sama.
Beberapa miom bahkan ada yang tumbuh besar dengan cepat, lalu menyusut dengan sendirinya.
Salah satunya, miom yang muncul selama kehamilan. Miom tersebut bisa membesar selama hamil, lalu menyusut atau hilang setelah persalinan dan rahim kembali ke ukuran normal.
Miom yang tidak menimbulkan gejala tertentu umumnya tidak perlu diobati. Namun, jika masalah kesehatan ini mengganggu aktivitas atau memicu komplikasi, dokter biasanya meresepkan obat untuk mengecilkan miom.
Jika pengobatan tidak efektif, dokter baru merekomendasikan operasi atau tindakan medis lainnya.
Baca Juga: Simak Pengalaman Operasi Miom Pakai BPJS, Ternyata Mudah Banget!
Artikel Ini Telah Tayang Sebelumnya di Kompas.com dengan Judul "8 Gejala Miom dan Penyebabnya"
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Nindy Nurry Pangesti |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar