Tubuh mengalami kesulitan menopang dirinya sendiri dan mungkin memerlukan bantuan untuk hampir semua bentuk aktivitas, seperti: Makan, Mandi, Buang air kecil atau BAB.
Menjelang kematian, mereka mungkin mengalami kesulitan menelan obat atau mungkin menolak untuk meminum obat yang diresepkan. Jika mereka mengkonsumsi obat penghilang rasa sakit, mungkin mereka membutuhkan dalam bentuk cair, dikutip dari Kontan.co.id.
Doa Sakaratul Maut
Sakit saat sakaratul maut pasti dirasakan setiap orang saat ruh keluar dari jasad. Untuk itu, kata Imam Al Ghazali, Rasulullah SAW mengajarkan kita berdoa agar diringankan dari sakit saat sekaratul maut.
"Nabi berdoa berkenaan dengan kejadian saat ajal," kata Imam Ghazali dalam kitabnya yang diterjemaahkan menjadi judul "Mati dan Kejadian Setelahnya."
Berikut doa yang dipanjatkan Baginda Nabi Muhammad SAW.
Allahumma a'innii ala sakaratil mauti
Artinya: "Ya Allah Tuhanku, mudahkanlah sakaratul maut (hilangkanlah rasa sakit saat ajal) bagi-Muhammad."
Perubahan Warna Wajah
Dilansir dari kanal YouTube Dewi Sundari Praktisi Kejawen, setidaknya ada dua tanda di wajah ketika orang akan segera menjemput ajalnya.
Tanda wajah pertama apabila orang akan segera menemui ajalnya itu warna wajahnya sudah mulai memudar. Arti warna wajah pudar disini adalah warna wajahnya sudah pucat layaknya orang yang sudah meninggal. Bisa dibilang, aura kematiannya sudah terlihat.
Tak hanya itu, hidung juga mulai kempis dan menunjukkan bahwa orang terdekat tersebut akan menemui ajalnya.
Selanjutnya, tanda wajah apabila orang akan segera menemui ajalnya yaitu sinar matanya akan berbeda. Sinar mata orang yang sehat memiliki warna yang sangat kuat dan berbinar-binar. Sementara sinar mata orang yang sakit akan terlihat kurang bercahaya dan sangat lemah. Meski begitu, terlepas dari artikel ini, berbicara soal kematian hanya menjadi rahasia Tuhan yang taka da satu orang pun mengetahuinya.
Mengetahui tanda-tanda di atas juga bukan bermaksud mendahului takdir Tuhan, melainkan hanya penjelasan yang berasal dari ilmu titen dalam primbon Jawa, dikutip dari Sonora.id.
Source | : | kontan,Sonora.id |
Penulis | : | Miya Dinata |
Editor | : | Miya Dinata |
Komentar