Tak cuma hanya itu, si bungsu sendiri yang sering dikenal orang yang santai bisa mengimbangi si sulung yang serius.
Dengan begitu pasangan ini bisa saling melengkapi satu sama lain, nantinya pasangan anak sulung dengan anak bungsu ini akan berjalan harmonis.
Pernikahan antara anak pertama dengan anak terakhir ini mitosnya akan berlangsung langgeng dan bahagia.
Ini tak lain dan tak bukan karena segela perselisihan dan pertengkaran akibat keegoisan bisa diredam dengan baik, hal ini berkat sifat si sulung yang mau mengalah terhadap si bungsu.
Hal ini tak lepas dari mitos pernikahan sesama anak bungsu.
Jika sesama anak bungsu ditakutkan mereka tidak bisa membina rumah tangga secara mandiri.
Namun jika pernikahan anak sulung dengan anak bungsu ini dikatakan akan menjadi pasangan yang mandiri dalam berumah tangga.
Menurut Primbon Jawa, saat si sulung dan si bungsu menjadi pasangan maka segala masalah bisa mereka atasi.
Si sulung nantinya bbisa menjadi sosok orang yang memberikan dan menuntun si bungsu yang kurang begitu mandiri.
Artikel Ini Telah Tayang Sebelumnya di TribunJakarta.com dengan Judul "Mitos Pernikahan Anak Pertama dengan Anak Terakhir Menurut Primbon Jawa: Paling Ideal"
Source | : | TribunJakarta.com |
Penulis | : | Nindy Nurry Pangesti |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar