Berdasarkan penelusuran, video berdurasi 5 menit 15 detik itu secara garis besar tidak sesuai dengan judul maupun thumbnail-nya.
Video tersebut malah memperlihatkan kolase foto momen rekonstruksi adegan penembakan Brigadir J yang menghadirkan kelima tersangka, termasuk Sambo, Putri, dan Kuat.
Sementara narator video juga sama sekali tidak terdengar menjelaskan soal adanya perselingkuhan yang dilakukan Putri dan Kuat di dalam mobil-mobil Sambo.
Selain memperlihatkan kolase foto rekonstruksi adegan, narator juga mengungkap hasil pemeriksaan para tersangka dengan lie detector.
Disebutkan bahwa ketiga tersangka, yakni Bharada E, Bripka RR, dan Kuat Ma'ruf tidak terindikasi berbohong.
Namun pernyataan ini tentu tidak sejalan dengan tudingan soal adanya perselingkuhan Putri dan Kuat di mobil dinas Sambo.
Isu perselingkuhan ini sendiri awalnya digaungkan oleh mantan pengacara Bharada E, Deolipa Yumara.
Deolipa mengklaim Brigadir J adalah korban dan yang sebenarnya melakukan kesalahan adalah Putri Candrawathi serta Kuat Ma'ruf.
Namun sampai artikel ini ditulis, belum ada keterangan resmi yang menunjukkan bukti perselingkuhan Putri dan Kuat, termasuk yang dinarasikan terekam oleh kamera dasbor mobil dinas Sambo.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa klaim perselingkuhan Putri Candrawathi dan Kuat Ma'ruf terekam oleh kamera dasbor mobil dinas Ferdy Sambo adalah salah.
Penulis | : | Lena Astari |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar