GridFame.id - Hubungan Indah Permatasari dan ibunya, Nursyah justru makin memanas setelah Indah melahirkan.
Padahal, banyak orang mengira kalau Indah dan Nursyah justru akan berbaikan setelah munculnya kehadiran sang cucu.
Namun Nursyah justru masih tetap tak mau memaafkan sang putri.
Nursyah bahkan kembali mengungkapkan kata-kata yang begitu menyakitkan.
Bahkan, Indah Permatasari kembali minta maaf kepada Arie Kriting karena sikap ibunya, lo.
Gimana ya ?
Nursyah Enggan Temui Indah Permatasari dan Cucunya
Nursyah ibu Indah Permatasari nampaknya hingga saat ini tidak akan membukakan pintu damai untuk menantunya.
Nursyah yang merasa sangat sakit hati terhadap perlakuan Arie Kriting saat membawa Indah Permatasari, akan mengingat terus hal tersebut.
Hingga kini Indah Permatasari sudah melahirkan anak pertama, Nursyah belum juga melihat cucunya itu.
Saat ditanya awak media apakah Nursyah merindukan anak dan cucunya.
Ibu Indah Permatasari itu mengatakan bahwa ia tidak akan melihat anak dan cucunya selama masih dengan Arie Kriting.
"Saya selalu bilang, selama kriting itu sama Indah, selama itu pula saya benci sama Indah," dilansir dari kanal YouTube insertlive, Minggu (18/9/2022).
"Bukan benci maksudnya saya tidak mau melihat Indah," lanjutnya.
Masih menyimpan kebencian mendalam dengan Arie Kriting, Nursyah pun mengatakan jika ini semua terjadi karena menantunya itu.
"Yang bikin masalah ini kan kriting, dulu sebelum ada kriting kita baik-baik loh," tegas Nursyah.
Ibu Indah Permatasari pun membeberkan alasannya sangat membeci Arie Kriting.
"Saya benci sekali dengan laki-laki ini, karena dia yang mengajari indah permatasari membeci saya dan liberal," kata Nursyah.
Karena sikap Arie Kriting seperti itu, Nursyah mengangap wajar kemarahannya ini.
"Wajar saya marah karena saya melahirkan Indah Permatasari," tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, sikap ibu Indah Permatasari yang seperti itu, banyak netizen yang mengatakan jika Nursyah iri dan sakit hati melihat kebahagiaan sang anak.
Dituding iri dan sakit hati, Nursyah justru memberikan balasan menohok.
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar