GridFame.id - Deddy Mizwar berduka kehilangan salah satu aktor senior terbaik tanah air telah tiada, sebelum berpulang sempat mengeluh asam lambung berkaca dari sang artis ada bahaya penyakit kronis yang pantang disepelekan.
Seperti yang dialami aktor senior sebelum berpulang mengeluhkan asam lambung tinggi bahkan sampai pingsan.
Sang aktor sempat mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit namun kondisinya terus menurun.
Sang aktor senior dikabarkan menghembuskan napas terakhirnya pukul 5 pagi.
Sang aktor senior meninggal di usia 58 tahun.
Penyakit asam lambung umumnya berupa gangguan pencernaan yang bisa dikendalikan dengan obat dan perubahan gaya hidup.
Bahaya Asam Lambung Kronis Pantang Disepelekan
Namun, gejala asam lambung naik yang kerap kambuh dan tidak ditangani dengan tepat bisa menyebabkan masalah kesehatan serius dan berpotensi fatal.
Bahkan penyakit ini bisa sampai merenggut nyawa.
Penyakit asam lambung terjadi ketika cairan asam dari lambung kembali naik ke kerongkongan dan mulut.
Orang yang mengalami gejala asam lambung naik setidaknya dua kali seminggu dikatakan mengidap gastroesophageal reflux disease (GERD).
Penyakit asam lambung bisa menyerang siapa saja, termasuk anak-anak sampai orang dewasa.
Dilansir dari Piedmont Healthcare, gejala asam lambung naik di antaranya perut atas atau dada terasa panas, mulut terasa asam, nyeri dada, batuk sakit tenggorokan, dan mual.
Gangguan pencernaan ini rentan menyerang orang yang kelebihan berat badan, perokok, suka mengonsumsi makanan tinggi lemak, serta peminum kafein.
Komplikasi Asam Lambung
Melansir Healthline, bahaya asam lambung kronis yang tidak ditangani dapat menyebabkan komplikasi, antara lain:
Esofagitis Esofagitis adalah peradangan yang muncul akibat asam lambung yang melukai saluran kerongkongan. Gejala esofagitis di antaranya sakit tenggorokan, suara serak, sakit perut sampai ke dada. Esofagitis kronis yang tidak ditangani dapat meningkatkan risiko penyakit kanker esofagus.
Tukak esofagus Bahaya asam lambung juga dapat merusak lapisan esofagus dan memicu terbentuknya tukak. Gejala bisul esofagus di antaranya dada terasa panas, gangguan pencernaan, sakit saat menelan, mual, sakit perut, dan tinja berdarah. Jika tidak diobati, tukak esofagus bisa menyebabkan komplikasi serius seperti esofagus berlubang atau tukak berdarah.
Penyempitan kerongkongan Asam lambung yang tidak diobati bisa memicu peradangan, terbentuknya jaringan parut, dan pertumbuhan jaringan abnormal di kerongkongan. Akibatnya, kerongkongan bisa lebih sempit dan kaku. Hal itu membuat penderita susah menelan makanan, minuman, serta sesak bapas. Kondisi ini apabila berlangsung berkepanjangan bisa menyebabkan malnutrisi dan dehidrasi.
Infeksi paru-paru Bahaya asam lambung yang tidak boleh disepelekan lainnya yakni memicu infeksi paru-paru pneumonia aspirasi. Gangguan pernapasan ini terjadi saat asam lambung yang naik ke tenggorokan dan mulut terhirup sampai ke paru-paru. Gejala infeksi paru-paru terkait asam lambung ini yakni demam, batuk, nyeri dada, sesak napas, mengi, kelelahan, dan kulit pucat, dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga: Bukan Minum Obat, Istri Malah Atasi Asam Lambung dengan Pakai Baking Soda, Wah Kok Bisa?
Deddy Mizwar Berduka, Mengenang Sosok Didi Petet Sebelum Meninggal Dunia
Aktor senior Didi Petet sempat mengeluhkan gangguan di perutnya sebelum meninggal dunia.
Menurut salah satu kerabat, kadar asam lambung Didi tinggi sehingga Didi sempat pingsan.
"Berita duka. Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Wafat ytc Pak Didi Petet, hari Jumat, 15 Mei 2015, di rumahnya jam 5 pagi. Dari Milan pulang sebelum acara budaya Indonesia karena asam lambung tinggi. Belum jelas rencana pemakaman," demikian informasi yang ditulis Muthia Kautsar, keponakan Didi Petet, di akun Path-nya.
Saat dihubungi Kompas.com lewat telepon, Muthia mengatakan, Didi Petet baru pulang dari Milan, Italia, guna menghadiri pameran Wold Expo Milano.
Dari informasi yang dihimpun Kompas.com, Didi Petet adalah Ketua Koperasi Pelestari Budaya Nusantara yang menjadi penanggung jawab paviliun Indonesia di pameran tersebut. Muthia mengatakan, saat di Milan, Didi sempat pingsan.
Ketika pulang ke Indonesia pada 10 Mei lalu, ia pun harus menggunakan kursi roda begitu turun dari pesawat di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta. Menurut Muthia, pada Selasa (12/5/2015), Didi sempat dibawa ke Bandung untuk menjalani pengobatan. Namun, kondisi kesehatan Didi terus memburuk hingga meninggal dalam usia 58 tahun, dikutip dari Kompas.com.
Selama dirawat, dokter yang memeriksa mengatakan, almarhum mengalami sakit asam lambung dan membutuhkan istirahat yang banyak. Sebelum meninggal, Didi Petet sempat dibawa ke Bandung oleh keluarga untuk menjalani terapi pemulihan energi selama tiga hari. Nabila mengaku ayahnya sudah terlihat sehat. Bahkan sempat bercanda dan tertawa bersama.
Di saat-saat terakhirnya, aktor kawakan itu tengah berada di pelukan istrinya, Uce Sriasih, tanpa mengeluh kesakitan. ”Bapak seperti tertidur aja, tak ada mengeluh dan enggak kelihatan seperti orang sakit,” kata Nabila dengan mata memerah. Didi Petet meninggalkan seorang istri dan 6 anak. Jenazahnya dimakamkan di Tanah Kusir, Jakarta Selatan.
Didi Petet Sang Tokoh fenomenal
Tokoh pertama adalah Emon, karakter tokoh pendamping Boy dalam film Catatan Si Boy. Kedua, tokoh Kabayan dalam film Si Kabayan Saba Kota (tahun 1989).
Emon dan Kabayan sampai sekarang menjadi tipikal khas karakter tokoh. Apabila kemudian ada aktor lain yang memerankannya, tetap harus mengacu kepada Didi Petet.
Tak tanggung-tanggung, Didi Petet memainkan kedua tokoh itu dalam lima sekuel film Catatan Si Boy dan Kabayan. Dia juga memerankan Oom Pasikom dalam film yang dimainkan bersama Lenny Marlina dan Desy Ratnasari.
Itu adalah ikon dari Harian Kompas yang dibuat ilustrator GM Sudarta. Namanya tidak tenggelam meski era perfilman berganti. Hingga tahun terakhirnya, dia masih aktif bermain peran, salah satunya dalam film "Guru Bangsa: Tjokroaminoto", dikutip dari Kompas.com.
Deddy Mizwar Ucap Selamat Jalan
Kepergian aktor senior Didi Widiatmoko alias Didi Petet untuk selama-lamanya, masih menyisakan kenangan bagi keluarga, kerabat serta sahabat-sahabatnya. Seperti yang diungkapkan aktor senior Deddy Mizwar.
Dia menilai, Didi merupakan sosok panutan yang tidak hanya cakap dalam berakting, tetapi juga sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang berakhlak baik.
"Dia pekerja seniman sejak muda, sebelum dia nikah saya sudah kenal dia. Dia juga banyak mengajarkan akhlak yang baik, dan dia terkenal tapi tidak terganggu dengan soal popularitas," tutur Deddy.
Deddy yang pernah membintangi sejumlah film dan sinetron bersama Didi pun merasa, dia tahu sekali karakter dan kebiasaan yang dilakukan sahabatnya itu.
"Jadi saya pikir, ini contoh teladan bagi seorang artis yang mulai merangkak dari bawah, hingga mencapai popularitas dan reputasi yang tinggi. Tidak mengubah keimanan dan dia tetap istiqamah dalam agama. Saya bisa menjadi saksi, kalau dia punya akhlak yang baik," ungkapnya.
Pemain 'Kiamat Sudah Dekat' itu juga menuturkan, dia tidak memiliki firasat, hingga akhirnya sang sahabat pergi untuk selama-lamanya.
"Selamat jalan ji (pak haji, panggilan akrab Didi) gue nyusul pasti. Kita akan main di taman seni yang indah nantinya, Insya Allah," tutup aktor berusia 60 tahun ini, dikutip dari Tribunnews.
Source | : | tribunnews,kompas |
Penulis | : | Miya Dinata |
Editor | : | Miya Dinata |
Komentar